Distribusi Bantuan Pangan Beras di Kabupaten Karimun Tuntas 100 Persen, Ini Dampaknya!
Pendistribusian bantuan pangan beras di Kabupaten Karimun telah mencapai 100 persen, menyalurkan 197 ton lebih beras kepada ribuan keluarga. Bagaimana program ini menekan inflasi?

Dinas Pangan dan Pertanian (Dispantan) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, mengumumkan keberhasilan penuh dalam pendistribusian bantuan pangan beras cadangan pemerintah. Program ini telah menjangkau 9.867 masyarakat penerima manfaat di seluruh wilayah tersebut.
Penyaluran bantuan pangan beras ini tuntas dilaksanakan pada akhir Juli 2025, tanpa menghadapi kendala berarti. Hal ini mencakup baik dari sisi akurasi data penerima maupun kelancaran proses penyalurannya di lapangan.
Keberhasilan ini menjadi angin segar bagi masyarakat, mengingat pentingnya stabilitas pasokan pangan. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, khususnya dalam menekan laju inflasi.
Pendistribusian Tuntas 100 Persen: Ribuan Keluarga Terbantu
Kepala Dispantan Kabupaten Karimun, Sukrianto Jaya Putra, menegaskan bahwa penyaluran bantuan pangan beras telah mencapai 100 persen. Hal ini berdasarkan laporan dari Bulog dalam rapat ketersediaan dan kebutuhan pangan yang turut dihadiri Bupati.
Total 9.867 jiwa penerima bantuan pangan (PBP) tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Karimun. Mereka telah menerima total 197.340 kilogram beras, menandakan cakupan yang merata di seluruh wilayah.
Setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras per bulan. Untuk periode Juni-Juli 2025, masing-masing penerima menerima total 20 kilogram beras. Ini merupakan bagian dari program pemerintah yang bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Sinergi Pemerintah dalam Penyaluran dan Pengawasan
Penyaluran bantuan pangan beras ini dimulai sejak 23 Juli 2025, dipimpin langsung oleh Bupati Karimun Iskandarsyah di Sungai Raya, Kecamatan Meral. Proses ini mengacu pada data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) untuk memastikan ketepatan sasaran.
Bulog memiliki peran utama dalam melaksanakan penyaluran bantuan secara penuh. Sementara itu, Dispantan Kabupaten Karimun bersinergi dengan Bulog dalam melakukan pembinaan dan pengawasan.
Dispantan juga bertanggung jawab melakukan uji mutu secara visual sebelum beras disalurkan kepada masyarakat. Ini untuk memastikan kualitas beras yang diterima sesuai standar dan layak konsumsi.
Dampak Positif Bantuan Pangan Beras bagi Stabilitas Ekonomi Lokal
Program bantuan pangan beras ini sangat diharapkan dapat menekan inflasi di Kabupaten Karimun. Wilayah ini seringkali mengalami kenaikan harga pangan, terutama beras, karena bukan merupakan daerah penghasil beras.
Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program ini yang telah berjalan sejak tahun 2024. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas harga beras di pasar lokal.
Keberlanjutan program ini menjadi krusial untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah.