Ditpolairud Polda Sumsel Evakuasi Warga Pesisir Sakit Batu Ginjal
Ditpolairud Polda Sumsel berhasil mengevakuasi Jaini, warga Desa Upang, Banyuasin, yang menderita sakit batu ginjal menggunakan ambulans apung ke rumah sakit di Palembang.

Personel Direktorat Polairud Polda Sumsel berhasil melaksanakan misi kemanusiaan dengan mengevakuasi seorang warga di Desa Upang, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, yang menderita sakit batu ginjal. Warga tersebut, bernama Jaini, dibawa ke rumah sakit di Palembang untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. Evakuasi ini dilakukan pada Kamis, 24 April 2025, setelah Ditpolairud menerima informasi pada Rabu sore sebelumnya.
Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes Pol Sonny Mahar Budi Aditiyawan, menjelaskan bahwa informasi mengenai kondisi Jaini yang kritis diterima melalui telepon. Jaini dilaporkan mengalami kesulitan buang air kecil, bahkan sampai mengeluarkan darah, sehingga membutuhkan penanganan medis segera. Kondisi geografis Desa Upang yang berada di pesisir sungai membuat ambulans apung menjadi pilihan transportasi yang paling efektif dan efisien.
Proses evakuasi dilakukan dengan cepat dan sigap. Tim dari Pos Sandar Upang langsung menuju rumah Jaini menggunakan ambulans apung. Perjalanan dari Desa Upang ke Palembang memakan waktu sekitar satu jam. Kecepatan respon dan tindakan yang dilakukan Ditpolairud Polda Sumsel ini patut diapresiasi sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat.
Evakuasi Menggunakan Ambulans Apung
Ambulans apung milik Ditpolairud Polda Sumsel menjadi solusi efektif dalam mengevakuasi warga yang sakit di daerah pesisir. Keberadaan ambulans apung ini menunjukkan komitmen Ditpolairud dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah perairan. Proses evakuasi Jaini membuktikan bahwa ambulans apung tersebut siap beroperasi 24 jam dan dapat diandalkan dalam situasi darurat.
Kombes Pol Sonny Mahar Budi Aditiyawan juga menekankan kesiapan personel Pos Pangkalan Sandar Upang untuk memberikan bantuan transportasi air secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa Ditpolairud tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
Layanan ini merupakan wujud nyata kehadiran negara di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Dengan adanya ambulans apung, masyarakat pesisir yang sakit tidak perlu lagi khawatir akan kesulitan akses transportasi menuju fasilitas kesehatan.
Inovasi Ditpolairud Polda Sumsel
Penggunaan ambulans apung merupakan sebuah inovasi dari Ditpolairud Polda Sumsel dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perairan di Sumatera Selatan. Inovasi ini menunjukkan adaptasi teknologi dan strategi yang efektif dalam mengatasi tantangan geografis wilayah tersebut.
Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen Ditpolairud dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dengan adanya ambulans apung, akses kesehatan menjadi lebih mudah dijangkau, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan hanya dapat diakses melalui jalur air.
Keberadaan ambulans apung ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah perairan Sumatera Selatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat pesisir.
"Ambulans Apung milik Ditpolairud stanby 24 jam masyarakat, dalam keadaan urgensi tidak usah segan-segan untuk menghubungi kami jika perlu bantuan transportasi air," ujar Kombes Pol Sonny Mahar Budi Aditiyawan.
Keberhasilan evakuasi Jaini menjadi bukti nyata komitmen Ditpolairud Polda Sumsel dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau.