Dokumen Persaudaraan Manusia: Tonggak Sejarah Baru Dialog Antaragama
Majelis Hukama Muslimin menyebut Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar sebagai tonggak penting dialog antaragama, menyerukan perluasan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian global.

Dokumen Bersejarah: Sebuah Tonggak Dialog Antaragama
Majelis Hukama Muslimin (MHM) menyatakan bahwa Dokumen Persaudaraan Manusia, yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al Tayeb, menandai tonggak sejarah paling signifikan dalam dialog antaragama di era modern. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal MHM, Konselor Mohamed Abdelsalam, di Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional.
Nilai Kemanusiaan yang Luhur
Abdelsalam menekankan bahwa dokumen ini merepresentasikan komitmen baru untuk memajukan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Upaya mendalam dari dua pemimpin agama terkemuka dunia ini telah menghasilkan sebuah dokumen yang sangat penting bagi umat manusia, terutama di saat dunia membutuhkan suara agama untuk mempromosikan dialog, toleransi, dan perdamaian.
Ia menyampaikan rasa hormat kepada semua pihak yang percaya pada visi Dokumen Persaudaraan Manusia dan mereka yang mendukung penyebarannya. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman menuju masa depan yang lebih baik, di mana semua orang dapat hidup aman dan damai.
Seruan untuk Perdamaian dan Koeksistensi
Abdelsalam menyerukan upaya yang lebih intensif untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan, cinta, dan koeksistensi. Visi ini adalah sebuah masa depan di mana semua orang dapat hidup dalam keamanan dan kedamaian di bawah payung persaudaraan manusia, tanpa memandang perbedaan agama atau latar belakang.
Peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional
Kementerian Agama Indonesia juga turut memperingati Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan dua pesan utama dalam peringatan tahun 2025 ini. Pertama, pentingnya gerak bersama untuk memberdayakan penyandang disabilitas menuju masa depan yang inklusif. Kedua, menekankan pentingnya merawat lingkungan hidup.
PBB menetapkan Hari Internasional Persaudaraan Manusia pada 4 Februari 2019. Peringatan ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai persaudaraan, perdamaian, dan kerja sama antar umat manusia. Dokumen Persaudaraan Manusia menjadi landasan penting dalam upaya mewujudkan nilai-nilai tersebut.
Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Dokumen Persaudaraan Manusia bukan hanya sekadar dokumen, tetapi sebuah komitmen nyata dari pemimpin agama dunia untuk membangun perdamaian dan persaudaraan. Peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional menjadi momentum untuk merefleksikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua umat manusia.
Ajakan untuk menyebarkan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian yang terkandung dalam Dokumen Persaudaraan Manusia sangatlah penting. Hal ini sejalan dengan tujuan utama Hari Persaudaraan Manusia Internasional, yaitu untuk mempromosikan persatuan dan kerja sama global. Semoga upaya ini dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.