Wakil Ketua BKSAP DPR RI Berharap Penerus Paus Fransiskus Lanjutkan Semangat Kemanusiaan
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga, berharap penerus Paus Fransiskus dapat melanjutkan semangat kemanusiaan dan diplomasi perdamaian global yang telah ditunjukkan oleh Paus.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Airlangga, menyampaikan harapannya agar pemimpin Vatikan selanjutnya dapat meneruskan jejak kepemimpinan Paus Fransiskus yang dikenal dengan semangat kemanusiaannya. Hal ini disampaikan Ravindra dalam diskusi daring bertajuk 'Mengenang Kesederhanaan Paus Fransiskus, Gong Bapak Suci untuk Perdamaian Israel-Palestina' di Jakarta, Selasa (29/4).
Ravindra menekankan bahwa Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin agama bagi umat Katolik, tetapi juga tokoh kunci dalam diplomasi global. Kepemimpinannya menjadikan Vatikan sebagai pusat diplomasi yang aktif, mampu menjangkau dan mempertemukan berbagai pihak yang terlibat konflik, termasuk para pemimpin negara. Ia berharap kepemimpinan Vatikan selanjutnya dapat melanjutkan peran penting ini.
Salah satu contoh nyata komitmen kemanusiaan Paus Fransiskus adalah pertemuannya dengan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed Al-Tayeb, di Kairo pada 2019. Pertemuan bersejarah ini menghasilkan 'Dokumen Abu Dhabi', sebuah deklarasi penting yang menekankan persaudaraan manusia, toleransi antaragama, dan perlindungan kaum marjinal. Dokumen ini menjadi bukti nyata peran Paus dalam memperjuangkan perdamaian dunia.
Kepemimpinan Paus Fransiskus dan Isu Kemanusiaan
Ravindra lebih lanjut menjelaskan bahwa pesan-pesan kemanusiaan yang disampaikan Paus Fransiskus memiliki bobot moral yang sangat diperhitungkan di dunia internasional. Paus Fransiskus secara konsisten menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan global, termasuk konflik di berbagai wilayah.
Salah satu fokus perhatian Paus Fransiskus adalah konflik di Gaza. Ravindra mengungkapkan bahwa pesan terakhir Paus sebelum wafat pada 21 April 2025, adalah seruan untuk perdamaian di Gaza: “My only wish in Gaza is peace”. Komitmen Paus terhadap perdamaian di Gaza bahkan tercermin dalam kebiasaan beliau menelpon warga Gaza setiap malam untuk menanyakan kabar dan mendoakan mereka.
Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik pertama dari Amerika Latin, meninggal dunia pada usia 88 tahun di kediamannya di Kota Vatikan. Pemakamannya yang berlangsung Sabtu (26/4) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, dipenuhi oleh para pemimpin dunia dan umat Katolik dari berbagai negara yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.
Harapan untuk Kepemimpinan Vatikan di Masa Mendatang
Ravindra Airlangga berharap penerus Paus Fransiskus dapat melanjutkan warisan kepemimpinan yang berfokus pada kemanusiaan dan perdamaian. Ia menekankan pentingnya peran Vatikan dalam diplomasi global dan penyelesaian konflik, serta berharap agar komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama.
Dengan jaringan luas yang dimiliki Vatikan, penerus Paus Fransiskus diharapkan mampu melanjutkan upaya-upaya untuk mempertemukan berbagai pihak yang bertikai dan mendorong dialog untuk mencapai perdamaian. Kepemimpinan yang berlandaskan semangat kemanusiaan, seperti yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus, sangat dibutuhkan dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan konflik saat ini.
Sebagai penutup, pesan-pesan perdamaian dan kemanusiaan yang disampaikan Paus Fransiskus akan selalu dikenang dan diharapkan dapat menginspirasi pemimpin dunia untuk terus berupaya menciptakan perdamaian dan keadilan bagi semua.