Dompet Dhuafa Siapkan Tim Medis untuk Aksi Penolakan RUU TNI
Dompet Dhuafa kerahkan tim medis dan ambulans dalam aksi unjuk rasa penolakan RUU TNI di depan Gedung DPR, antisipasi kondisi darurat peserta aksi yang sebagian berpuasa.

Aksi unjuk rasa penolakan RUU TNI yang digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis, 20 Maret 2024, disambut dengan kesiapsiagaan dari berbagai pihak, termasuk lembaga filantropi Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa mengerahkan tim medis dan ambulans untuk memberikan bantuan kesehatan kepada para peserta aksi. Aksi ini melibatkan elemen mahasiswa dan aliansi masyarakat yang prihatin dengan isi RUU tersebut. Langkah antisipatif ini diambil mengingat sebagian peserta aksi sedang menjalankan ibadah puasa.
Anggota tim respon Dompet Dhuafa, Muhammad Faisal, menyatakan komitmen lembaganya untuk mendukung aksi tersebut. "Kami berkomitmen untuk dukung kegiatan aksi ini. Kita punya tim advokasi yang siap memberikan bantuan medis jika ada insiden atau keluhan dari peserta," ujar Faisal. Persiapan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya insiden atau kondisi darurat selama aksi berlangsung.
Faisal menjelaskan lebih lanjut bahwa dukungan medis difokuskan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan masalah kesehatan, terutama yang terkait dengan kondisi berpuasa dan cuaca. "Kami siap membantu jika ada yang membutuhkan pertolongan, terutama yang terkait dengan kesehatan, seperti keluhan fisik akibat puasa atau kondisi cuaca," tambahnya. Hal ini menunjukkan kesiapan Dompet Dhuafa dalam memberikan respons cepat dan tepat terhadap kebutuhan medis para demonstran.
Dukungan Medis dan Logistik di Lokasi Aksi
Dompet Dhuafa telah menyiagakan dua unit ambulans di lokasi strategis, yaitu di sekitar Gedung DPR dan Istana Negara. Setiap ambulans dilengkapi dengan tim medis yang terdiri dari perawat dan tenaga penunjang medis lainnya. Tim ini siap memberikan pertolongan pertama dan penanganan medis darurat jika diperlukan. Langkah ini menunjukkan komitmen Dompet Dhuafa dalam memastikan keselamatan dan kesehatan para peserta aksi.
Hingga saat ini, Faisal melaporkan bahwa belum ada peserta aksi yang mengalami masalah kesehatan yang signifikan. "Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada yang mengalami masalah. Kami sudah melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan semuanya berjalan aman," jelasnya. Namun, kesiapsiagaan tim medis tetap dijaga hingga aksi berakhir dan situasi dinyatakan aman.
Faisal memastikan bahwa tim medis Dompet Dhuafa akan tetap siaga di lokasi hingga massa aksi membubarkan diri dan situasi kembali kondusif. "Tim medis kami akan siaga sampai massa aksi bubar dan situasinya aman," tegasnya. Komitmen ini menunjukkan dedikasi Dompet Dhuafa dalam memberikan dukungan penuh kepada para peserta aksi.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Selain Dompet Dhuafa, berbagai pihak lain juga turut memberikan dukungan kepada para peserta aksi. Salah satunya adalah @humaniesproject, akun simpatisan Anies Baswedan, yang menyediakan tiga unit ambulans di bawah jalan layang Senayan. Dukungan ini menunjukkan solidaritas dan kepedulian dari berbagai kalangan terhadap aksi tersebut.
Tidak hanya dukungan medis, para peserta aksi juga mendapatkan bantuan pendampingan hukum dari Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI). Melalui akun Twitter @PBHI_Nasional, PBHI membagikan nomor pendampingan hukum untuk 18 kota di Indonesia. Bantuan hukum ini sangat penting untuk memastikan hak-hak para peserta aksi terlindungi.
Berbagai bentuk dukungan ini menunjukkan kepedulian dan solidaritas dari berbagai pihak terhadap aksi unjuk rasa penolakan RUU TNI. Kesiapsiagaan tim medis dan bantuan hukum menjadi bukti nyata komitmen untuk memastikan aksi berjalan aman dan terkendali, serta melindungi hak-hak para peserta aksi.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan tertib dan aman. Kesiapan tim medis dan bantuan hukum menjadi jaminan bagi para peserta aksi untuk merasa aman dan terlindungi selama menjalankan hak konstitusional mereka untuk menyampaikan pendapat.