DPR Apresiasi Penangkapan Pelaku Penganiayaan Nenek di Boyolali
Komisi III DPR mengapresiasi Polres Boyolali yang telah menangkap dua tersangka penganiayaan nenek SA (67) di Pasar Mangu, yang videonya viral di media sosial.

Anggota Komisi III DPR, Martin Daniel Tumbelaka, memberikan apresiasi kepada Polres Boyolali atas penangkapan cepat dua tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang nenek, SA (67), di Pasar Mangu, Boyolali, Jawa Tengah. Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 7 Mei 2023, ini viral di media sosial setelah video yang memperlihatkan nenek SA berlumuran darah tersebar luas. Nenek SA diduga dianiaya setelah dituduh mencuri dua kilogram bawang putih seharga Rp90.000.
Martin menyatakan, "Langkah cepat yang dilakukan Polres Boyolali patut diapresiasi. Ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam menegakkan hukum secara adil dan tanpa pandang bulu." Ia menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri, terutama terhadap lansia, tidak dapat dibenarkan. Martin juga mengimbau masyarakat untuk mempercayakan proses penegakan hukum kepada aparat penegak hukum.
Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali. "Kita tidak bisa membenarkan tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, terlebih jika pelakunya adalah petugas keamanan yang seharusnya melindungi warga," tegas Martin, anggota komisi yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan.
Penangkapan Dua Tersangka dan Kondisi Nenek SA
Dua orang tersangka, ZA (42) dan KA (56), yang merupakan petugas pos keamanan di Pasar Mangu, telah ditangkap pada Kamis, 8 Mei 2023, dan kini ditahan. Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menjelaskan bahwa nenek SA nekat mencuri bawang putih karena desakan kebutuhan ekonomi sehari-hari. Nenek SA diketahui sebagai pedagang sayur keliling yang biasa membeli barang dagangan di pasar untuk dijual kembali.
AKBP Rosyid menambahkan, "Ibu ini sudah tua, kondisi ekonominya pas-pasan dan punya utang dimana-mana." Kondisi ekonomi yang sulit diduga menjadi pemicu nenek SA nekat melakukan pencurian. Kasus ini menyoroti pentingnya empati dan keadilan dalam penegakan hukum, serta perlunya perhatian lebih terhadap kelompok rentan seperti lansia yang menghadapi kesulitan ekonomi.
Polres Boyolali telah bertindak cepat dan tegas dalam menangani kasus ini, menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi masyarakat dan menegakkan hukum. Proses hukum terhadap kedua tersangka akan terus berjalan, dan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi nenek SA serta menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam memberikan perlindungan dan bantuan sosial kepada kelompok rentan, terutama lansia yang membutuhkan. Pencegahan tindakan main hakim sendiri dan perlindungan terhadap kelompok rentan harus menjadi prioritas utama.
Reaksi Publik dan Isu Keadilan
Kasus penganiayaan nenek di Boyolali ini telah menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh petugas keamanan pasar. Kejadian ini juga memicu diskusi publik mengenai pentingnya penegakan hukum yang adil dan proporsional, serta perlunya perlindungan bagi kelompok rentan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan betapa kejamnya tindakan penganiayaan tersebut. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kepedulian sosial dan empati dalam menghadapi permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya lansia yang rentan terhadap kemiskinan dan kekerasan.
Kejadian ini menjadi sorotan tajam bagi penegakan hukum di Indonesia. Harapannya, kasus ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menghindari tindakan main hakim sendiri. Proses hukum yang transparan dan adil sangat penting untuk memastikan keadilan terwujud.
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih peduli dan empati terhadap sesama, khususnya kelompok rentan. Pentingnya perlindungan hukum dan bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan harus menjadi perhatian bersama.
Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan memberikan efek jera bagi para pelaku. Pentingnya penegakan hukum yang tegas dan adil harus terus ditegakkan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.