DPR Dukung BGN Wujudkan "Zero Accident" dalam Program Makan Bergizi Gratis
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dukung penuh target Badan Gizi Nasional (BGN) capai zero accident dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat SOP jelas dan pengawasan berbasis komunitas.

Jakarta, 8 Mei 2024 - Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungan penuh terhadap target Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencapai "zero accident" dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Kamis. Target ambisius ini, menurutnya, dapat dicapai melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku dan jelas, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat.
Kurniasih menekankan pentingnya SOP yang tidak hanya lengkap, tetapi juga diterapkan secara konsisten dan dipahami oleh semua pelaksana di lapangan. Evaluasi rutin juga menjadi kunci keberhasilan. "Saya menilai langkah BGN sangat strategis. Namun keberhasilan zero accident dalam Program MBG memerlukan SOP yang tidak hanya lengkap, tetapi juga harus diterapkan konsisten, dipahami semua pelaksana di lapangan, dan dievaluasi secara rutin," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembinaan SDM yang berkelanjutan merupakan faktor krusial dalam mencegah insiden, seperti keracunan makanan. Kurniasih mendorong BGN untuk menyelenggarakan program sertifikasi bagi pelaksana MBG dan peningkatan kompetensi berkala bagi semua pihak yang terlibat dalam produksi dan distribusi makanan. "SDM harus terus dibekali ilmu terbaru terkait keamanan pangan. Pembinaan tidak bisa sekali selesai. Harus menjadi bagian integral dari operasional MBG," tegasnya.
Pentingnya Pengawasan Berbasis Komunitas dan Sistem Evaluasi yang Transparan
Kurniasih juga menyoroti pentingnya pengawasan berbasis komunitas. Menurutnya, keterlibatan sekolah, orang tua, dan masyarakat penerima manfaat sangat diperlukan sebagai bagian dari sistem kontrol untuk menjaga kualitas program dari hulu hingga hilir. "Pengawasan tak bisa hanya top-down. Kita butuh partisipasi aktif masyarakat untuk memastikan kualitas terjaga dari hulu hingga hilir," katanya.
Selain itu, ia mendorong BGN untuk membangun sistem evaluasi berbasis data yang transparan. Sistem ini akan memungkinkan pelacakan akar penyebab setiap insiden dan menjadi pembelajaran berharga untuk perbaikan di masa mendatang. "Kita tidak boleh reaktif. Setiap laporan insiden harus menjadi bahan kajian mendalam. Dengan pendekatan ini, zero accident bukan sekadar slogan, tetapi tercapai secara nyata dan berkelanjutan," ucapnya.
Kurniasih menegaskan komitmennya untuk mendukung segala upaya peningkatan mutu Program MBG demi memastikan hak masyarakat untuk mendapatkan makanan bergizi yang sehat dan aman. Hal senada juga disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang sebelumnya menyatakan target "zero accident" usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. 'Target kita adalah zero accident. Tidak ada kejadian keracunan di lapangan,' kata Dadan.
Langkah-langkah Konkret Menuju Zero Accident
- Penerapan SOP yang Jelas dan Konsisten: SOP yang komprehensif dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam program MBG.
- Pembinaan SDM yang Berkelanjutan: Program sertifikasi dan pelatihan berkala untuk meningkatkan kompetensi dalam hal keamanan pangan.
- Pengawasan Berbasis Komunitas: Melibatkan sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam proses pengawasan untuk memastikan kualitas makanan.
- Sistem Evaluasi Berbasis Data yang Transparan: Memungkinkan pelacakan akar penyebab insiden dan perbaikan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari DPR dan komitmen dari BGN, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan optimal dan mencapai target zero accident, memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi yang aman dan sehat.