DPR Minta Pemda Sigap Bantu Korban Banjir Jabodetabek
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Pemda sigap bantu korban banjir Jabodetabek dengan prioritas penyelamatan dan penyediaan posko pengungsian layak.

Banjir yang melanda Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) telah mendorong Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, untuk meminta pemerintah daerah (Pemda) agar segera membantu masyarakat yang terdampak. Pernyataan ini disampaikan pada Rabu, 05/03, di Jakarta. Banjir tersebut telah menyebabkan kerugian material dan dampak signifikan terhadap kehidupan warga.
Cucun menekankan pentingnya prioritas penyelamatan warga. "Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir," tegasnya. Selain itu, ia juga menekankan perlunya tindakan cepat dan tepat guna meminimalisir dampak buruk yang lebih luas.
Langkah-langkah penanganan banjir yang dibutuhkan meliputi evakuasi menyeluruh dan penyediaan posko pengungsian yang layak. Posko ini harus menyediakan fasilitas memadai bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil atau menyusui, dan lansia. Kecepatan dan efektivitas respon pemerintah menjadi kunci dalam mengurangi penderitaan warga yang terdampak.
Tanggap Darurat Banjir Jabodetabek
Cucun meminta agar petugas gabungan memastikan evakuasi dilakukan secara menyeluruh dan segera. "Pastikan semua warga yang terjebak banjir untuk segera dievakuasi. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas," ujarnya. Hal ini menunjukkan keprihatinan DPR terhadap keselamatan warga yang menjadi korban banjir.
Selain evakuasi, Cucun juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah provinsi terkait untuk segera mengeringkan jalur-jalur yang terendam banjir. Tujuannya adalah untuk memulihkan mobilitas masyarakat yang terganggu akibat banjir. "Kita minta agar BPBD dan Pemprov segera memastikan jalur-jalur yang tergenang bisa cepat dikeringkan agar mobilitas masyarakat tidak terganggu," kata wakil ketua DPR koordinator bidang kesejahteraan rakyat tersebut.
Langkah cepat ini diharapkan dapat meminimalisir dampak ekonomi dan sosial yang lebih luas akibat terganggunya mobilitas masyarakat. Pemulihan akses jalan menjadi prioritas utama setelah evakuasi warga.
Kementerian Sosial (Kemensos) juga turut serta dalam penanganan bencana ini. Kemensos telah mengalokasikan anggaran hampir Rp3 miliar untuk berbagai bentuk bantuan kepada warga terdampak. "Di wilayah Jabodetabek, bantuan dari Kementerian Sosial telah mencapai hampir Rp3 miliar dalam berbagai bentuk dukungan," ungkap Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Bantuan Kemensos dan Penanganan di Lapangan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa seluruh tenaga kebencanaan dari berbagai elemen telah diterjunkan ke lapangan. Mereka tersebar di berbagai lokasi terdampak banjir, termasuk di Jatiasih, Kota Bekasi, wilayah Bogor, dan beberapa lokasi di Jakarta. Hal ini menunjukkan kesigapan pemerintah pusat dalam membantu penanganan banjir.
Kehadiran tenaga kebencanaan di lapangan diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan pascabanjir. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efektif.
Penanganan banjir Jabodetabek ini membutuhkan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah. Kecepatan respon, prioritas keselamatan warga, dan penyediaan fasilitas pengungsian yang layak menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi bencana ini. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga yang terdampak.
Selain itu, penting untuk melakukan evaluasi pascabanjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini menjadi hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.