Wakil Ketua DPR RI Tinjau Banjir Dayeuhkolot, Dorong Pembangunan Embung dan Kolam Retensi
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meninjau lokasi banjir di Dayeuhkolot, Bandung, dan mendorong pembangunan embung serta kolam retensi sebagai solusi jangka panjang.

Banjir yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa, 11 Maret 2024, telah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, langsung meninjau lokasi bencana tersebut. Kunjungannya didampingi oleh perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Langkah cepat ini diambil untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan mencari solusi berkelanjutan bagi masalah banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Cucun Ahmad Syamsurijal menekankan perlunya langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir yang berulang di Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan daerah-daerah lain di sekitarnya. Menurutnya, penanganan banjir tidak bisa hanya bersifat reaktif, melainkan membutuhkan upaya pencegahan yang berkelanjutan. Ia melihat pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi bencana ini.
"Kami setiap ada bencana segera langsung memastikan semua stakeholder yang ada yang menjadi kemitraan di DPR yang menangani tanggap darurat ini kan BNPB makanya diperlukan satu langkah-langkah strategi dalam penanganan bencana," ujar Cucun di Kabupaten Bandung. Pernyataan ini menegaskan komitmen DPR RI dalam membantu penanganan bencana dan mencari solusi jangka panjang.
Solusi Jangka Panjang: Pembangunan Embung dan Kolam Retensi
Sebagai solusi konkret dan berkelanjutan, Cucun mengusulkan pembangunan kolam retensi, embung, dan bendungan untuk menampung air hujan agar tidak langsung mengalir ke sungai dan menyebabkan banjir. Ide ini terinspirasi dari keberhasilan danau Ciawi dalam mengurangi risiko banjir di daerah aliran Sungai Ciliwung. "Sebagai solusi, ke depan diperlukan adanya pembangunan kolam retensi, embung dan bendungan untuk menampung air agar tidak langsung masuk ke sungai. Ini akan jadi solusi konkret dan berkelanjutan," jelasnya.
Cucun telah berdiskusi dengan Bupati Bandung terkait rencana pembangunan embung dan danau retensi ini. Ia berjanji akan membawa rencana tersebut ke rapat-rapat DPR untuk dibahas lebih lanjut dan mendapatkan dukungan. Perencanaan yang matang dan tindakan cepat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah banjir ini.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan perencanaan tata ruang wilayah agar pembangunan infrastruktur tidak memperparah risiko banjir. Hal ini perlu dikaji secara mendalam untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Tanggap Darurat dan Kesiapan Bantuan
Selain solusi jangka panjang, Cucun juga menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir. Ia meminta Kemensos dan BNPB untuk memastikan ketersediaan makanan siap saji bagi warga yang terkena dampak bencana. "Kemensos dan BNPB harus memastikan bantuan makanan siap saji tersedia bagi warga yang terkena dampak bencana. Jangan sampai ada warga yang kesulitan mencari makanan," tegasnya.
Prioritas utama dalam penanganan bencana adalah keselamatan masyarakat. Cucun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana dan menjaga lingkungan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan potensi bahaya banjir juga sangat diperlukan.
"Kita harus mulai dari diri sendiri dalam menjaga lingkungan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi dampak bencana," pungkas Cucun.
Kesimpulannya, kunjungan Wakil Ketua DPR RI ke lokasi banjir di Dayeuhkolot bukan hanya sekadar aksi simbolis, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mencari solusi komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah banjir yang berulang di wilayah tersebut. Komitmen untuk membangun embung dan kolam retensi, serta memastikan bantuan tanggap darurat yang memadai, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.