Banjir Rancasari Bandung: 245 Rumah Terendam, Pemkot Cari Solusi Jangka Panjang
Banjir di Kecamatan Rancasari, Bandung, merendam 245 rumah akibat luapan Sungai Rancanumpang; Pemkot Bandung dan stakeholder terkait berupaya mencari solusi jangka panjang, termasuk optimalisasi kolam retensi.

Banjir yang melanda Kecamatan Rancasari, Kota Bandung pada Jumat, 7 Juli 2023, telah merendam 245 rumah dan beberapa fasilitas umum. Peristiwa ini terjadi akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan Sungai Rancanumpang meluap dan tidak mampu menampung debit air. Pemkot Bandung langsung merespon kejadian ini dengan menerjunkan tim untuk melakukan asesmen dan penanganan dampak banjir.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan bahwa Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) telah diinstruksikan untuk melakukan mitigasi dan penanganan di lapangan. Banjir tersebut terjadi di beberapa titik, termasuk kawasan Summarecon dan Perumahan Bandung Indah Raya. Penyebab utama banjir adalah ketidakmampuan Sungai Rancanumpang dalam menampung debit air hujan yang tinggi.
Kejadian ini menyoroti pentingnya solusi teknis dalam mengatasi masalah banjir di Kota Bandung. Salah satu fokus utama adalah optimalisasi kolam retensi yang telah dibangun di kawasan Summarecon. Menurut Wali Kota, kolam retensi tersebut belum tersambung secara optimal dan memerlukan koordinasi lebih lanjut antara Pemkot Bandung dan pengembang.
Optimalisasi Kolam Retensi dan Koordinasi Stakeholder
Wali Kota Farhan menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemkot Bandung, pengembang, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memastikan kolam retensi berfungsi maksimal. "Kami akan mencari solusi agar kolam retensi ini bisa berfungsi maksimal. Pemkot juga akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk memastikan perizinan dan regulasi dapat mendukung upaya penanganan banjir ini," ujar Wali Kota Farhan.
Ia juga menjelaskan bahwa banjir terjadi karena aliran sungai yang meluap dan terjebak di area permukiman yang lebih rendah dari ketinggian sungai. Oleh karena itu, DSDABM telah diinstruksikan untuk segera menyusun desain teknik sebagai solusi jangka panjang. "Kami mulai mencari solusi bersama. Terpenting adalah semua stakeholder harus menyamakan persepsi terhadap permasalahan ini. Setelah itu, kita akan bergerak sesuai peran masing-masing untuk menyelesaikannya," tambahnya.
Koordinasi antar stakeholder dianggap krusial untuk menyelesaikan masalah banjir ini secara efektif dan berkelanjutan. Hal ini mencakup kerjasama antara pemerintah kota, pengembang properti, dan instansi terkait lainnya seperti BBWS.
Data Kerugian dan Penanganan BPBD Jawa Barat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 245 unit rumah di Kecamatan Rancasari terendam banjir. Data tersebut diperoleh dari pendataan yang dilakukan oleh BPBD Jawa Barat.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi, menjelaskan bahwa ratusan rumah tersebut terendam akibat banjir lintasan yang diduga disebabkan oleh saluran air yang tidak mampu menampung derasnya air hujan. "Kami mendata untuk banjir di Kota Bandung yang terdampak ada di Kelurahan Derwati sebanyak 120 unit rumah dan di Kelurahan Mekarmulya ada sebanyak 125 unit rumah yang terendam," kata Hadi.
BPBD Jawa Barat berperan penting dalam pendataan dan penanganan dampak banjir di lapangan. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk perencanaan dan strategi penanganan banjir di masa mendatang.
Langkah-langkah penanganan pasca banjir meliputi pendataan kerusakan, pemberian bantuan kepada warga terdampak, dan upaya pemulihan infrastruktur yang rusak. Kerjasama antara Pemkot Bandung dan BPBD Jabar sangat penting dalam proses ini.
Solusi Jangka Panjang dan Pencegahan Banjir
Pemkot Bandung menyadari pentingnya solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya bencana banjir di Kecamatan Rancasari. Upaya ini meliputi optimalisasi sistem drainase, perbaikan infrastruktur sungai, dan peningkatan kapasitas tampungan air. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan juga sangat penting.
Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir dan melindungi warga dari dampak bencana alam tersebut. Perencanaan tata ruang yang baik dan memperhatikan aspek lingkungan juga menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang.
Kejadian banjir di Rancasari menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memperkuat sistem mitigasi bencana. Dengan kolaborasi dan perencanaan yang matang, diharapkan kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang.