Wali Kota Banjarbaru Tinjau Wilayah Terdampak Banjir
Wali Kota Banjarbaru meninjau langsung lokasi banjir di Guntung Manggis dan Jalan Tambak Buluh setelah hujan deras melanda, berbagai upaya penanganan dilakukan untuk membantu warga terdampak.

Banjir melanda beberapa wilayah di Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada 23 Januari 2024. Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin, langsung meninjau lokasi bencana, khususnya di kawasan Guntung Manggis dan Jalan Tambak Buluh Landasan Ulin Timur. Peninjauan ini dilakukan untuk melihat langsung dampak banjir dan memastikan penanganan berjalan efektif.
Intensitas hujan yang sangat tinggi pada hari-hari sebelumnya menjadi penyebab utama banjir tersebut. Meskipun sebagian wilayah sudah surut, pemerintah kota langsung bergerak cepat dengan mengerahkan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini menunjukan kesigapan pemerintah dalam menghadapi bencana alam ini.
Beberapa SKPD yang terlibat dalam penanganan banjir antara lain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tugas masing-masing SKPD terbagi, dari mengevaluasi sistem drainase hingga memberikan bantuan kesehatan dan logistik kepada warga yang terdampak.
Dinas PUPR bertugas meneliti penyebab banjir dan mengevaluasi sistem drainase. Apakah saluran drainase tersambung dengan baik atau perlu dinormalisasi? Pertanyaan ini menjadi fokus utama guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Evaluasi ini menjadi kunci penting dalam perencanaan infrastruktur kota yang lebih baik.
Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan bantuan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak, terutama bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan akibat banjir, seperti gatal-gatal. Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) bekerja sama dengan BPBD menyediakan tenda darurat dan bantuan logistik berupa sembako.
BPBD berperan penting dalam evakuasi jika dibutuhkan serta mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga terdampak. Peralatan evakuasi dan logistik disiapkan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga terdampak. Tanggap darurat ini menjadi prioritas utama pemerintah Kota Banjarbaru.
Upaya pemerintah kota tidak berhenti sampai di situ. Pemantauan ketat terus dilakukan untuk mengatasi genangan air yang masih tersisa hingga situasi kembali normal. Komitmen pemerintah dalam menangani banjir ini patut diapresiasi. Mereka berusaha untuk meminimalisir dampak dan memastikan keselamatan warga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina, memastikan laporan warga yang mengalami gatal-gatal di wilayah Pengayuan Landasan Ulin Selatan akibat banjir sudah ditangani oleh pihak puskesmas dan Public Safety Center (PSC). Hal ini menunjukan respon cepat dan efektif dari instansi terkait dalam memberikan layanan kesehatan.
Hujan deras yang mengguyur Banjarbaru sejak Selasa (21/1) menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya persiapan dan langkah antisipatif dalam menghadapi bencana alam, terutama di daerah yang rawan banjir.