Banjir Tangerang: Dinkes Kerahkan Tim Medis, Periksa Warga Terdampak Door to Door
Dinas Kesehatan Kota Tangerang kerahkan petugas medis untuk memeriksa kesehatan warga terdampak banjir di rumah dan posko pengungsian, menyusul hujan lebat yang melanda beberapa wilayah.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Tangerang pada Minggu (6/4) sore menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Akibatnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang langsung bergerak cepat dengan mengerahkan tim medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga terdampak. Petugas medis tidak hanya mengunjungi posko pengungsian, tetapi juga melakukan pemeriksaan kesehatan dari rumah ke rumah (door to door) di lokasi-lokasi yang tergenang banjir.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menyatakan bahwa petugas kesehatan telah dikerahkan sejak Senin pagi untuk menyisir wilayah terdampak banjir. "Pagi ini petugas kesehatan dikerahkan untuk menyisir lokasi-lokasi yang masih tergenang banjir, baik itu di pengungsian maupun rumah-rumah terdampak secara door to door," ujar Dini Anggraeni.
Langkah cepat ini diambil untuk memastikan kesehatan warga terdampak banjir tetap terjaga dan mencegah penyebaran penyakit. Tim medis dilengkapi dengan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menangani penyakit yang umum muncul setelah bencana banjir.
Tim Medis Siaga 24 Jam di Posko Pengungsian
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Larangan, dengan 11 titik lokasi terdampak. Salah satu lokasi terdampak yang cukup parah adalah Kelurahan Larangan Selatan, Jalan Habib Novel, dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Di Kelurahan Kreo Selatan, Jalan H. Daiman, ketinggian air bahkan mencapai 60 hingga 80 sentimeter, sehingga warga di lokasi tersebut telah dievakuasi.
Selain Kecamatan Larangan, Kecamatan Cipondoh juga terdampak banjir, khususnya di Kampung Cantiga, Kelurahan Petir. Di wilayah ini, telah didirikan posko pengungsian dan posko kesehatan untuk membantu warga yang terdampak. Dini Anggraeni memastikan bahwa petugas kesehatan akan siaga 24 jam di posko-posko pengungsian untuk memberikan pelayanan kesehatan dan penanganan medis jika dibutuhkan.
"Sampai saat ini data masih terus bergerak karena petugas masih bekerja di lapangan. Posko Kesehatan sudah didirikan di Kampung Cantiga tepatnya di lokasi Jagal PT TUN dengan jumlah pengungsi sekitar 80 orang dan Mushala Nurul Hikmah Kreo Selatan," jelasnya. Petugas kesehatan juga memastikan ketersediaan obat-obatan untuk menangani penyakit yang sering muncul pascabanjir.
Penanganan Banjir oleh BPBD Kota Tangerang
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, menjelaskan bahwa hujan deras disertai angin kencang pada Minggu sore menyebabkan genangan air hingga banjir di 17 titik di Kota Tangerang. Petugas gabungan langsung bergerak cepat melakukan berbagai upaya penanganan banjir.
Upaya tersebut meliputi pembersihan drainase, pengangkutan sampah yang menyumbat aliran air, pengecekan dan pengaktifan rumah pompa, serta evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. "Ada juga di Kelurahan Cipadu Jaya di Taman Cipulir Estate dan Jalan Duta Raya RW 07, yaitu jalan umum dan pemukiman dengan ketinggian 40 hingga 120 sentimeter," tambah Ubaidillah Ansar.
BPBD Kota Tangerang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani dampak banjir dan memastikan keselamatan warga. Selain penanganan banjir, upaya pencegahan penyakit juga menjadi fokus utama, mengingat potensi munculnya berbagai penyakit setelah bencana banjir.
Dinkes Kota Tangerang terus memantau situasi dan memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal bagi warga terdampak banjir. Petugas kesehatan akan terus berada di lapangan untuk memberikan bantuan dan memastikan kesehatan warga tetap terjaga. Kerja sama antara Dinkes dan BPBD menjadi kunci dalam penanganan bencana banjir dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.