Dinkes Tangerang Periksa Kesehatan Warga Terdampak Banjir
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan kunjungan rumah ke warga terdampak banjir untuk pengecekan kesehatan dan menyediakan posko kesehatan di 11 titik, menangani keluhan ringan seperti gatal dan flu, serta menyalurkan bantuan.

Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang bergerak cepat mengunjungi rumah-rumah warga yang terdampak banjir. Kunjungan ini bertujuan memastikan kesehatan warga dan mendeteksi dini jika ada kasus yang membutuhkan penanganan khusus. Petugas kesehatan langsung terjun ke lapangan, Kamis, 30 Januari 2024.
Kepala Dinkes Kota Tangerang, Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh petugas puskesmas setempat dan tenaga medis lainnya. Pemeriksaan tak hanya dilakukan di posko pengungsian, tetapi juga langsung ke rumah-rumah warga di daerah yang banjirnya sudah surut. Hal ini untuk memastikan akses kesehatan merata kepada semua warga yang terdampak.
Selain pemeriksaan langsung, Dinkes Kota Tangerang juga gencar mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). "Penting untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin," kata Dini. Warga juga diminta segera mendatangi posko kesehatan atau puskesmas terdekat jika mengalami keluhan kesehatan.
Dinkes Kota Tangerang, berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah mendirikan 11 posko kesehatan di berbagai lokasi terdampak banjir. Beberapa lokasi posko kesehatan antara lain di RT 004 Rawa Bokor, Kecamatan Benda; Posko Mushola Nurul Yaqin RW 3 Kelurahan Batusari; Masjid Attaqwa Kelurahan Belendung; dan beberapa titik lainnya. Lokasi-lokasi ini dipilih agar mudah diakses oleh warga yang membutuhkan pertolongan.
Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, Dinkes juga menyalurkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan kepada pengungsi dan petugas yang bertugas di lokasi bencana. "Hampir semua pengungsi di Kecamatan Benda, Batuceper, dan Neglasari sudah diperiksa," ujar Dini. "Keluhan yang umum ditemukan adalah gatal-gatal dan flu, semua sudah ditangani dan diberikan obat-obatan." Kondisi kesehatan pengungsi secara umum dilaporkan dalam keadaan baik.
Selain Dinkes, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang turut andil dalam penanggulangan dampak banjir. Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, menyatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan bantuan berupa selimut, sarung, dan terpal kepada warga yang mengungsi di Masjid At Taqwa, Kelurahan Belendung, dan Masjid Al Barkah, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda. PMI terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada yang membutuhkan.
PMI juga melakukan pendataan kebutuhan warga secara berkala. Kerja sama yang solid antara Dinkes, BPBD dan PMI menjadi kunci keberhasilan dalam menangani dampak banjir, memastikan kesehatan dan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan cepat dan efisien. Respon cepat dan koordinasi yang baik sangat penting dalam situasi darurat seperti bencana banjir.