Jaktim Perkuat Sosialisasi PHBS Antisipasi Penyakit Musim Hujan
Dinas Kesehatan Jakarta Timur gencar sosialisasikan PHBS untuk cegah penyakit seperti ISPA, diare, dan penyakit kulit di musim hujan dan pasca banjir.

Jakarta, 14 Maret 2024 - Musim hujan telah tiba dan Dinas Kesehatan Jakarta Timur (Jaktim) bergerak cepat mengantisipasi peningkatan kasus penyakit dengan memperkuat sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada warga. Langkah ini diambil untuk mencegah merebaknya penyakit yang kerap muncul saat musim hujan, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan gangguan pernapasan lainnya. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai media, termasuk media sosial dan langsung di Puskesmas.
Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantisipasi peningkatan kasus penyakit dengan melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) secara masif. "Itu kita sudah antisipasi dan kita melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) melalui media sosial," ujar Herwin saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Selain melalui media sosial, sosialisasi PHBS juga dilakukan secara langsung di Puskesmas dan kantor Sudin Kesehatan Jaktim. Petugas kesehatan memberikan informasi penting kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan, minuman, dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyakit.
Sosialisasi PHBS di Puskesmas dan Antisipasi Banjir
Herwin menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit. "Selanjutnya di Puskesmas dan di Sudin Kesehatan, kita melakukan pemberian informasi kepada masyarakat untuk hati-hati dan juga melakukan PHBS," tambahnya. Sosialisasi ini mencakup berbagai aspek PHBS, mulai dari mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, hingga menjaga kebersihan lingkungan.
Sudin Kesehatan Jaktim juga telah menyiapkan langkah antisipasi di titik-titik rawan banjir, terutama di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Tim kesehatan disiagakan di lokasi-lokasi tersebut untuk memberikan bantuan medis kepada warga yang terdampak banjir.
Dalam konteks penanganan pascabanjir, Herwin menjelaskan, "Semua Puskesmas memberikan penyuluhan untuk berhati-hati mengenai penyakit pasca banjir dengan tetap melakukan PHBS, cuci tangan, kemudian juga minum air matang dan sebagainya untuk air bersih." Petugas kesehatan juga membantu membersihkan lumpur dan sampah di area yang terdampak banjir untuk mencegah penyebaran penyakit.
Penanganan Khusus Pasca Banjir dan Imbauan Kepada Masyarakat
Sudin Kesehatan Jaktim memiliki penanganan khusus bagi warga yang mengalami infeksi akibat banjir. Tim medis siap memberikan pertolongan dan perawatan medis bagi warga yang membutuhkan. Sistem penanganan banjir ini, menurut Herwin, sudah terpolakan setiap tahun, sehingga setiap petugas sudah memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing.
"Kalau kita selalu siaga, artinya ini sudah terpolakan setiap tahun, jadi kita tidak mempersiapkan khusus. Otomatis itu mereka sudah tahu tugas masing-masing," jelasnya. Dengan sistem yang terpola ini, respon terhadap bencana banjir dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Herwin mengimbau masyarakat Jaktim untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan senantiasa menerapkan PHBS. Selain itu, penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin di rumah masing-masing.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Jaktim dapat terhindar dari berbagai penyakit yang kerap muncul di musim hujan dan pascabanjir. Sosialisasi PHBS yang intensif dan kesiapsiagaan tim kesehatan menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan masyarakat Jaktim.