Banjir Tangerang Surut, Tinggal Dua Titik Tertinggi 1,3 Meter
Banjir di enam kecamatan Kota Tangerang kini hanya menyisakan dua titik genangan dengan ketinggian air mencapai 1,3 meter di Kampung Candulan dan 90 sentimeter di Sudimara.

Banjir yang melanda Kota Tangerang, Banten, pada Minggu (6/4) sore telah surut di sebagian besar wilayah. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan genangan air di 17 titik di enam kecamatan. Namun, hingga Senin sore (7/4), hanya dua titik yang masih terendam banjir dengan ketinggian signifikan, menunjukkan upaya penanganan banjir yang dilakukan pemerintah setempat membuahkan hasil.
Berdasarkan keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Andia S Rahman, genangan tertinggi saat ini berada di Kampung Candulan, Kecamatan Cipondoh, dengan ketinggian air mencapai 1,3 meter. Satu titik lainnya berada di Sudimara, Kecamatan Pinang, dengan ketinggian air 90 sentimeter. "Sebagian besar banjir memang sudah berangsur surut dari belasan titik sebelumnya. Kini hanya ada dua titik lagi dan tertinggi di Candulan setinggi 1,3 meter," ungkap Andia.
Pemerintah Kota Tangerang telah mengerahkan berbagai upaya untuk mengatasi banjir ini, mulai dari evakuasi warga hingga distribusi bantuan logistik. Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Penanganan Banjir di Kota Tangerang
Aktivasi pompa air menjadi salah satu fokus utama penanganan banjir. Petugas juga menyiagakan posko kesehatan dan perahu karet untuk evakuasi warga yang membutuhkan. Distribusi bantuan logistik, seperti ribuan nasi bungkus dan kebutuhan lainnya, telah dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Tangerang. Sementara itu, Dinas Kesehatan telah menerjunkan tim medis untuk memeriksa kesehatan warga terdampak dan memastikan pelayanan terbaik di pengungsian.
Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, menjelaskan bahwa petugas telah membersihkan drainase, membersihkan sampah yang menyumbat aliran air, dan mengecek serta mengaktifkan pompa air di berbagai wilayah yang terdampak. Setelah surut, petugas juga membantu warga membersihkan rumah mereka.
Upaya penanganan banjir ini menunjukkan koordinasi yang baik antar instansi terkait. Kerja sama tersebut penting untuk memastikan efektivitas penanganan bencana dan pemulihan pasca-banjir.
Kondisi Sebelumnya dan Titik Terparah
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, menjelaskan bahwa hujan lebat dan angin kencang yang terjadi pada Minggu sore telah menyebabkan genangan air di 17 titik di Kota Tangerang. Wilayah Larangan menjadi daerah yang paling parah terdampak banjir, dengan 11 titik genangan.
Data ini menunjukkan luasnya wilayah yang terdampak banjir. Namun, berkat penanganan yang cepat dan terkoordinasi, sebagian besar wilayah telah kembali normal. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting dalam pengelolaan infrastruktur dan antisipasi bencana di masa mendatang.
Meskipun sebagian besar wilayah telah bebas dari genangan, Pemerintah Kota Tangerang tetap siaga dan terus memantau perkembangan situasi di dua titik yang masih terendam banjir. Bantuan dan dukungan terus diberikan kepada warga yang terdampak hingga kondisi kembali normal sepenuhnya.
Kejadian banjir ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Perbaikan infrastruktur, pengelolaan sampah, dan edukasi kepada masyarakat menjadi langkah penting untuk meminimalisir dampak banjir di masa mendatang.