Drainase Tak Memadai, Penyebab Banjir di Tangerang Lama Surut
Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, menjelaskan bahwa drainase yang kurang memadai dan sampah menjadi penyebab utama banjir di beberapa titik Kota Tangerang yang surutnya cukup lama, serta mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Banjir yang melanda beberapa wilayah Kota Tangerang beberapa waktu lalu akhirnya mulai surut. Namun, proses surutnya air terbilang lambat. Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, mengungkapkan penyebabnya dalam keterangan resmi di Tangerang, Kamis (30/1).
Nurdin menjelaskan, kapasitas saluran drainase yang kurang memadai menjadi faktor utama penyebab genangan air sulit surut. 'Drainasenya kurang bagus karena efek pembangunan pesat, seperti pembangunan jalan tol, gedung, dan perumahan,' ujarnya. Ia menambahkan bahwa hal ini membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk segera mendapatkan solusi.
Selain infrastruktur drainase yang kurang ideal, sampah juga berperan signifikan dalam memperparah kondisi banjir. Penumpukan sampah menyebabkan tersumbatnya aliran air di saluran drainase. Oleh karena itu, Pemkot Tangerang mengimbau masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air.
Lebih lanjut, Nurdin juga menyarankan pembuatan sumur resapan di halaman rumah masing-masing. Hal ini bertujuan agar air hujan dapat terserap dengan baik dan tidak menggenang di permukaan jalan. 'Kami imbau untuk bersama-sama membuat sumur resapan, sehingga air dapat menemukan jalannya dan tidak menyebabkan banjir,' pesannya.
Meskipun banjir sudah mulai surut, Pemkot Tangerang tetap bersiaga. Personel gabungan masih disiagakan untuk membantu warga terdampak dan memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan. 'Kita bantu dengan perahu karet dan personel yang berjaga di titik genangan,' kata Nurdin. Bantuan ini termasuk evakuasi warga yang membutuhkan.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat enam titik banjir cukup parah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter di Perum Bandara Mas IX Blok Z Selapajang Jaya. Di Kecamatan Benda, lima titik terdampak banjir, antara lain di Rawa Bokor, Gg Pemuda, dan Perum Alam Raya.
Nurdin menambahkan bahwa petugas gabungan telah diterjunkan untuk menangani pintu air dan rumah pompa. Mereka juga membantu mengevakuasi warga yang terdampak banjir. Bagi warga yang membutuhkan bantuan, BPBD Kota Tangerang menyediakan layanan darurat melalui call center 112 dan nomor piket 24 jam Posko Mako BPBD Kota Tangerang di 021-5582-144.