Pemprov Banten Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor
Pemerintah Provinsi Banten bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, termasuk Tangerang, Tangerang Selatan, dan Serang.

Banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Banten pada awal Maret 2024 telah mengakibatkan kerugian dan penderitaan bagi masyarakat setempat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten langsung merespon dengan mengerahkan bantuan dan personel untuk membantu para korban. Bantuan tersebut meliputi penyaluran logistik, evakuasi, dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menyatakan bahwa beberapa daerah yang terdampak parah meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang. Pemprov Banten telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk mengatasi bencana ini, termasuk personel dan peralatan berat.
Respon cepat Pemprov Banten ini menunjukkan komitmen untuk melindungi warganya. Upaya penanganan bencana yang terkoordinasi antara Pemprov Banten, pemerintah daerah setempat, TNI, Polri, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam meringankan beban para korban bencana alam ini.
Penanganan Bencana di Berbagai Wilayah
Di Kota Tangerang, Pemprov Banten mengerahkan enam pompa air berkapasitas 1.000 liter per menit untuk membantu mempercepat surutnya air di daerah Ciledug Indah dan Petir. "Kita diarahkan Pak Gubernur untuk terus berperan memberikan bantuan kepada masyarakat, kita turunkan enam pompa air kapasitas 1.000 liter per menit. Alhamdulillah itu membantu masyarakat sehingga air lebih cepat surut," ujar Arlan Marzan.
Sementara itu, di Kota Tangerang Selatan, Pemprov Banten melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah kota dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2) untuk menangani banjir. Koordinasi antar instansi ini penting untuk memastikan penanganan bencana yang efektif dan terintegrasi.
Di Kabupaten Serang, Pemprov Banten menurunkan dua alat berat, dibantu satu alat berat dari Pemkab Serang, untuk menangani material longsor yang memutus akses jalan. "Alhamdulillah hal itu telah ditangani sehingga kendaraan roda empat sudah bisa melewati jalan tersebut, tentunya kita juga dibantu oleh personel TNI, Polri, dan masyarakat," kata Arlan Marzan. Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
Mitigasi Bencana Sebagai Langkah Antisipatif
Gubernur Banten telah memberikan arahan kepada DPUPR Banten untuk memastikan kesiapsiagaan alat berat di daerah rawan bencana dan mengoptimalkan penggunaan pompa air di daerah rawan banjir. Hal ini menunjukkan pentingnya langkah antisipatif dalam menghadapi bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Nana Suryana, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas ke berbagai lokasi bencana. "Kita terjunkan petugas ke lokasi bencana, baik di Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang dan kemarin pada saat di Padarincang itu malam hari kita langsung terjun ke sana," ujarnya.
Nana Suryana juga menekankan pentingnya mitigasi bencana sebagai upaya untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang. "Kita terus melakukan koordinasi dengan pemda terkait agar hal itu tidak terjadi kembali, maka mitigasi bencana itu penting. Jadi sebelum terjadi kita dapat mengupayakan meminimalisir korban terdampak, baik infrastruktur dan lain sebagainya," jelasnya. Mitigasi bencana merupakan langkah kunci untuk mengurangi risiko dan dampak bencana alam.
Pemprov Banten berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Koordinasi dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan bencana ini. Semoga upaya-upaya yang dilakukan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memulihkan kondisi wilayah yang terdampak.