DPR RI Ajak Singapura Dukung Kemerdekaan Palestina
Dalam kunjungan diplomasi ke Singapura, BKSAP DPR RI mengajak negara tersebut untuk aktif menyuarakan dukungan kemerdekaan Palestina dan membahas isu-isu lain seperti Rohingya dan perlindungan PMI.

Jakarta, 8 Maret 2025 - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan kunjungan diplomasi ke Singapura dengan tujuan utama mengajak negara tersebut untuk turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua BKSAP, Mardani Ali Sera, dan dihadiri oleh tiga wakil ketua lainnya. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya diplomasi parlemen Indonesia untuk isu kemanusiaan global.
Ketua BKSAP, Mardani Ali Sera, menekankan pentingnya dukungan internasional bagi Palestina. Beliau menyatakan bahwa permasalahan Palestina merupakan isu kemanusiaan yang mendesak dan perlu mendapat perhatian serius dari komunitas internasional. "Kami sangat berharap agar Singapura juga menyuarakan hal ini demi kemerdekaan rakyat Palestina. Two state policy semoga secepatnya bisa direalisasikan," ujar Mardani dalam keterangan resminya.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan Kunjungan Diplomasi (Kundip) BKSAP setelah dibentuknya GKSAB pada 30 Januari 2025 oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Singapura dipilih sebagai negara pertama yang dikunjungi oleh seluruh pimpinan BKSAP DPR RI, menandakan pentingnya hubungan bilateral kedua negara.
Dukungan Singapura terhadap Palestina
Menanggapi ajakan Indonesia, Chairman of the Singapore-Southeast Asia Regional Parliamentary Group, Patrick Tay, menyatakan bahwa Palestina juga menjadi perhatian serius parlemen Singapura. Tidak hanya kalangan tua, tetapi juga anak muda Singapura turut prihatin terhadap situasi di Palestina. "Mereka mengamati melalui media sosial tentang genosida yang terjadi di sana. Kami (Singapura) mendukung langkah progresif Indonesia sebagai pilar utama menyuarakan isu ini. Dan kami akan menjadi bagian mendukung di berbagai kesempatan, termasuk di acara AIPA nanti," tambah Patrick.
Pernyataan dukungan dari parlemen Singapura ini menjadi angin segar bagi upaya diplomasi Indonesia. Dukungan dari negara-negara ASEAN sangat penting dalam memperkuat suara internasional untuk solusi damai dan adil bagi konflik Palestina-Israel.
Selain membahas isu Palestina, pertemuan ini juga membahas kerja sama bilateral lebih lanjut, termasuk kemungkinan penyelenggaraan Focused Group Discussion (FGD) dengan berbagai topik untuk memperkuat hubungan antar negara.
Isu Rohingya dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Pertemuan bilateral antara BKSAP DPR RI dan parlemen Singapura juga membahas isu-isu lain yang penting, seperti situasi etnis Rohingya dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura. BKSAP baru saja mengadakan FGD dengan Amnesty Internasional terkait isu Rohingya.
Terkait PMI, anggota delegasi BKSAP menanyakan secara rinci tentang perlindungan hukum dan konstitusional bagi PMI di Singapura, mengingat jumlahnya yang sangat besar, lebih dari 100 ribu orang. Ravindra Airlangga, pimpinan delegasi yang juga anggota Komisi IV, menekankan pentingnya perlindungan legal bagi PMI.
Menanggapi hal ini, Patrick Tay menjelaskan bahwa perlindungan bagi PMI di Singapura cukup komprehensif, bahkan sampai menimbulkan protes dari warga negara Singapura sendiri karena dianggap lebih mementingkan warga asing. "Jangankan melindungi mereka (PMI), bahkan warga negara kami sampai protes bahwa kami (pemerintah Singapura) dianggap lebih mementingkan warga asing daripada warganya sendiri. Hal ini berkaitan karena banyaknya asuransi dan perlindungan yang diberikan kepada PMI oleh pemerintah kami," jelas Patrick Tay.
Apresiasi Singapura atas Kunjungan BKSAP DPR RI
Patrick Tay menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan delegasi BKSAP DPR RI ke Singapura. Ia menekankan bahwa kunjungan seluruh pimpinan BKSAP merupakan suatu kehormatan bagi parlemen Singapura. "Ini menjadikan kebanggaan bagi kami, karena semua pimpinan parlemen dari BKSAP bisa mengunjungi kami. Sungguh sebuah kehormatan bagi negara Singapura," pungkas Patrick.
Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan diplomasi parlemen Indonesia dan Singapura, menunjukkan komitmen bersama dalam mengatasi isu-isu regional dan internasional yang penting, termasuk perjuangan untuk kemerdekaan Palestina dan perlindungan hak asasi manusia.