Dramatis! Evakuasi 4 Mahasiswa Hanyut di Sungai Bulawa, Gorontalo
Tim SAR gabungan berjuang keras mengevakuasi empat mahasiswa yang masih terjebak di hulu Sungai Bulawa pasca-banjir bandang, sementara tiga lainnya ditemukan meninggal.

Banjir bandang yang menerjang Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo, pada (sebutkan tanggal) telah mengakibatkan 10 mahasiswa hanyut terbawa arus. Kejadian ini terjadi saat mereka melakukan kegiatan praktik pemetaan wilayah. Proses evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan hingga kini masih terus berlangsung, dengan fokus pada empat mahasiswa yang masih terjebak di hulu Sungai Bulawa.
Empat mahasiswa yang masih terjebak tersebut adalah Nirmawati Musa (Buntulia, Pohuwato), Lisda B Laindjong (Buol, Sulawesi Tengah), Ahmad Firli Aprilio Mamonto (Kotamobagu, Sulawesi Utara), dan Alif Rahmat Sandhi (Isimu, Gorontalo). Mereka ditemukan selamat, namun terjebak karena derasnya arus sungai dan hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut. Kepala Pelaksana BPBD Bone Bolango, Achril Y. Babyonggo, menyatakan bahwa tim SAR gabungan telah dikerahkan sejak pukul 02.14 WITA untuk melakukan evakuasi.
Sayangnya, tiga mahasiswa lainnya telah ditemukan meninggal dunia dan berhasil dievakuasi. Mereka adalah Alfateha Ahdania Ahmadi (Ratatotok, Sulawesi Utara), Sri Maghfira Mamonto (Inobonto, Sulawesi Utara), dan Regina Malaka (Buntulia, Pohuwato). Sementara itu, tiga mahasiswa lain telah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat yaitu Fiqri Fariz K Pakaya (Palele, Sulawesi Tengah), Risman Ahmad (Taliabu, Maluku Utara), dan Sukirman Satar (Kambani, Sulawesi Tengah).
Evakuasi Terhambat Hujan Deras dan Kondisi Korban
Proses evakuasi menghadapi tantangan yang cukup berat. Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan jarak pandang terbatas dan arus sungai semakin deras. Kondisi fisik keempat mahasiswa yang terjebak juga mulai menurun karena mereka belum mendapatkan makanan. Oleh karena itu, tim SAR gabungan membawa logistik dan pakaian kering untuk para korban.
Achril Y. Babyonggo menjelaskan, "Tim telah berada di lokasi untuk menjemput empat korban selamat yang masih terjebak di hulu sungai." Ia menambahkan bahwa tim kedua telah diberangkatkan untuk membantu proses evakuasi dan memastikan keselamatan para mahasiswa. Proses evakuasi dilakukan sesuai prosedur penyelamatan yang telah ditetapkan.
Upaya evakuasi ini melibatkan personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP), TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar instansi dan warga sangat krusial dalam proses evakuasi ini, mengingat kondisi medan yang sulit dan cuaca yang tidak mendukung.
Kondisi para korban yang mulai melemah menjadi perhatian utama tim evakuasi. Selain logistik, dukungan medis juga sangat dibutuhkan untuk memastikan kesehatan para mahasiswa setelah mereka berhasil dievakuasi.
Kondisi Terkini dan Harapan
Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung. Tim SAR gabungan, warga, dan keluarga korban berharap proses evakuasi dapat berjalan lancar dan keempat mahasiswa yang terjebak dapat segera diselamatkan. Doa dan dukungan dari berbagai pihak sangat berarti dalam menghadapi situasi darurat ini.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya banjir bandang, terutama di daerah rawan bencana. Persiapan dan mitigasi bencana yang matang sangat krusial untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan.
Semoga proses evakuasi dapat segera selesai dan keempat mahasiswa dapat kembali berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat dan selamat. Semoga kejadian ini juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam di masa mendatang.