Ekspor Furnitur Indonesia Tembus Rp36 Triliun, Potensi Pertumbuhan Masih Terbuka Lebar
Ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia mencapai Rp36,07 triliun hingga November 2024, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar global, meski impor juga meningkat.
Berita gembira datang dari sektor furnitur Indonesia! Nilai ekspor produk furnitur dan kerajinan Indonesia mencapai angka fantastis, yakni 2,22 miliar dolar AS atau sekitar Rp36,07 triliun hingga November 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengumumkan kabar baik ini pada Kamis lalu di Jakarta, saat peluncuran IFFINA 2025. Prestasi ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-19 dunia sebagai pemasok furnitur dan kerajinan.
Mengapa ekspor furnitur Indonesia meningkat? Salah satu faktor kunci adalah permintaan global yang terus tumbuh positif, mencapai 15,09 persen. Tren ini menunjukkan potensi pasar yang sangat menjanjikan bagi industri furnitur Indonesia. Negara-negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Belgia.
Bagaimana prospek ke depannya? Prospek pasar furnitur global sangat cerah. Data menunjukkan market size global mencapai 770,42 miliar dolar AS pada 2024 dan diproyeksikan mencapai 925,46 miliar dolar AS pada 2029. Mendag Budi Santoso optimistis ekspor furnitur Indonesia akan terus meningkat dan berkontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen.
Namun, tantangan tetap ada. Meskipun ekspor furnitur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik sebesar 4,7 persen di 2024 dibandingkan tahun sebelumnya (menurut Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia atau Asmindo), impor furnitur juga mengalami peningkatan hingga 16 persen dalam periode yang sama. Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat, menekankan pentingnya memperkuat pasar dalam negeri agar produk lokal lebih kompetitif.
Peran IFFINA Plus 2025. Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah dan pelaku industri berupaya meningkatkan daya saing. Salah satu upayanya adalah penyelenggaraan International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) Plus 2025. IFFINA Plus 2025 bertujuan untuk memadukan pasar ekspor dan domestik, guna mengurangi ketergantungan pada produk impor. Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan.
Kerjasama kunci keberhasilan. Mendag Budi Santoso menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi untuk memaksimalkan potensi ekspor furnitur Indonesia. Ia mengingatkan agar pasar domestik yang besar tidak didominasi oleh produk asing.
Kesimpulannya, ekspor furnitur Indonesia menunjukkan tren positif dengan nilai yang signifikan. Namun, perlu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi ketergantungan impor, melalui kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan. IFFINA Plus 2025 diharapkan menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.