Ekspor Kelapa Parut Indonesia ke Mesir Tembus Rp1,28 Miliar, Buka Peluang Pasar Afrika!
Indonesia berhasil menembus pasar Mesir dengan ekspor perdana kelapa parut kering senilai Rp1,28 miliar, membuka peluang besar bagi UMKM dan perluasan pasar ke Afrika.

Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam sektor perdagangan internasional. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan penandatanganan kontrak ekspor perdana produk kelapa parut kering lemak senilai 78 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,28 miliar (kurs saat pengumuman) ke Mesir. Pencapaian ini ditandai dengan kerja sama antara PT Indonesia Nua Nusantara Commodities dengan perusahaan ekspor-impor Mesir, The Egyptian Office for Customs Clearance, Import & Export. Ekspor perdana ini dilakukan pada bulan Mei 2025 dan dikirim melalui Pelabuhan Damietta, Mesir.
Kesepakatan ini menunjukkan minat pasar Mesir terhadap produk hilirisasi pertanian Indonesia. Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, menekankan potensi besar yang dimiliki produk pertanian Indonesia, khususnya bagi UMKM. Beliau menyatakan, "Penandatanganan ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki produk pertanian Indonesia dan diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian dan perkebunan untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka melalui hilirisasi dan inovasi nilai tambah." Hal ini menjadi bukti nyata bahwa produk olahan Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Potensi pasar kelapa parut kering Indonesia di Mesir sangat menjanjikan. Satu kontainer berisi 26 ton kelapa parut kering telah diekspor dalam tahap awal, dan diperkirakan total transaksi dalam satu tahun dapat mencapai 936 ribu dolar AS atau sekitar Rp15,41 miliar. Atase Perdagangan Kairo, M. Syahran Bhakti, optimistis bahwa kerja sama ini akan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global dan menjadikan Mesir sebagai pusat distribusi untuk menjangkau pasar Afrika, Timur Tengah, dan sekitarnya.
Ekspor Kelapa Parut: Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ekspor kelapa parut kering ke Mesir bukan hanya sekadar transaksi bisnis, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan hilirisasi produk pertanian Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di sektor pertanian dan perkebunan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor ini melalui berbagai program peningkatan kualitas dan daya saing produk.
Peningkatan ekspor kelapa parut kering ke Mesir juga menunjukkan tren positif dalam perdagangan bilateral antara kedua negara. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan peningkatan signifikan nilai ekspor kelapa parut kering Indonesia ke Mesir pada Januari 2025, mencapai 654 ribu dolar AS, meningkat 101,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan permintaan pasar Mesir terhadap produk kelapa parut kering Indonesia.
Meskipun masih memiliki pangsa pasar yang relatif kecil di Mesir (12,41 persen pada 2024), dibandingkan dengan Vietnam (63,71 persen), Sri Lanka (9,59 persen), Brasil (8,58 persen), dan India (0,8 persen), potensi pertumbuhannya sangat besar. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan peningkatan kualitas produk, Indonesia berpeluang untuk meningkatkan pangsa pasarnya di Mesir dan negara-negara lainnya.
Mesir: Jembatan Menuju Pasar Afrika dan Timur Tengah
Posisi strategis Mesir sebagai pusat distribusi (hub) menjadi kunci keberhasilan ekspor kelapa parut kering Indonesia. Akses ke pasar Afrika dan Timur Tengah membuka peluang besar bagi perluasan pasar dan peningkatan volume ekspor. Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan Mesir dan negara-negara di kawasan tersebut.
Keberhasilan ekspor kelapa parut kering ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komoditas pertanian lainnya. Dengan terus meningkatkan kualitas produk dan inovasi, Indonesia dapat meningkatkan daya saing di pasar global dan membuka peluang ekspor ke berbagai negara.
Pemerintah akan terus mendukung UMKM melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan ekspor dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Langkah selanjutnya adalah melakukan diversifikasi produk dan pasar untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas dan satu pasar. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat mencapai target ekspor yang lebih tinggi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Ekspor kelapa parut kering ke Mesir merupakan langkah awal yang menjanjikan. Dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan berbagai pihak terkait, Indonesia dapat terus meningkatkan daya saing produk pertaniannya di pasar global.