Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Ganggu Penerbangan Internasional di Bali
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur menyebabkan pembatalan 16 penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Jumat (21/3).

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali melaporkan pembatalan 16 penerbangan internasional pada Jumat, 21 Maret 2023, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Pembatalan ini melibatkan delapan penerbangan internasional yang berangkat dan delapan penerbangan yang tiba di Bali. Kejadian ini berdampak pada sejumlah rute, termasuk rute Australia, Kuala Lumpur, dan Shanghai, memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan demi keamanan dan keselamatan penerbangan.
Menurut General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, pembatalan penerbangan mulai terjadi sejak Jumat pagi pukul 08.45 WITA. Meskipun ruang udara di Bali Selatan tetap aman, pihak bandara tetap waspada terhadap potensi dampak abu vulkanik. Sebagai langkah antisipasi, otoritas bandara melakukan observasi aerodrome menggunakan uji kertas, dan hasilnya negatif, menunjukkan tidak adanya abu vulkanik di area bandara. "Sampai Jumat ini, ruang udara di Bandara I Gusti Ngurah Rai belum terpengaruh oleh abu vulkanik, dan bandara beroperasi normal," kata Shahab.
Penerbangan yang dibatalkan meliputi rute-rute ke dan dari Australia (Darwin, Perth, Sydney, Brisbane, dan Melbourne), Kuala Lumpur, dan Shanghai. Maskapai Jetstar membatalkan semua penerbangannya di rute Australia, AirAsia X untuk rute Kuala Lumpur, dan Juneyao Airlines untuk rute Shanghai. Pihak bandara memastikan telah memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) dan telah mengaktifkan posko bersama di Airport Operation Control Center (AOCC) untuk memantau situasi. Para penumpang yang terdampak diarahkan untuk menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk pengaturan ulang penerbangan, pengembalian dana, atau pengalihan rute.
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi terhadap Penerbangan Internasional
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki memberikan dampak signifikan terhadap operasional penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sebanyak 16 penerbangan internasional terpaksa dibatalkan, mengakibatkan ketidaknyamanan bagi banyak penumpang. Pembatalan ini menunjukkan keseriusan pihak bandara dalam memprioritaskan keselamatan penerbangan di tengah potensi bahaya abu vulkanik.
Meskipun ruang udara di sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai dinyatakan aman, langkah-langkah antisipasi tetap dilakukan untuk memastikan keselamatan operasional bandara. Observasi aerodrome secara berkala dilakukan, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus dijaga. Hal ini menunjukkan kesiapsiagaan pihak bandara dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.
Pihak bandara juga menekankan pentingnya komunikasi dengan maskapai penerbangan dan penumpang. Informasi mengenai pembatalan penerbangan dan opsi yang tersedia bagi penumpang disampaikan secara transparan. Penumpang yang terdampak dapat menghubungi maskapai penerbangan masing-masing untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan mengatur kembali rencana perjalanan mereka.
Langkah-langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan Bandara
Bandara I Gusti Ngurah Rai telah menunjukkan kesiapsiagaan yang baik dalam menghadapi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Adanya Airport Disaster Management Plan (ADMP) dan aktivasi posko bersama di AOCC menunjukkan komitmen bandara dalam menangani situasi darurat. Prosedur observasi aerodrome yang dilakukan secara berkala juga menunjukkan upaya proaktif dalam meminimalisir risiko.
Koordinasi yang baik antara pihak bandara, maskapai penerbangan, dan otoritas terkait sangat penting dalam memastikan kelancaran informasi dan penanganan terhadap penumpang yang terdampak. Transparansi informasi dan opsi yang diberikan kepada penumpang menunjukkan upaya bandara untuk memberikan pelayanan terbaik di tengah situasi yang menantang.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah yang rawan bencana vulkanik. Sistem peringatan dini dan rencana kontijensi yang komprehensif sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif terhadap sektor penerbangan dan masyarakat luas.
Meskipun sebagian besar penerbangan internasional terdampak, Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal. Hal ini menunjukkan kemampuan bandara dalam beradaptasi dan mengatasi tantangan operasional di tengah situasi yang tidak menentu.
Para penumpang yang penerbangannya terdampak disarankan untuk selalu memantau informasi terkini dari maskapai penerbangan dan otoritas bandara. Koordinasi dan komunikasi yang baik sangat penting dalam menghadapi situasi seperti ini.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penerbangan internasional di Bali, namun kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak berhasil meminimalisir dampak yang lebih luas. Prioritas utama tetap pada keselamatan penerbangan dan pelayanan kepada penumpang.