Fakta Ekonomi: Nilai Ekspor Jawa Tengah Semester I 2025 Tembus Rp93 Triliun, Lampaui Tahun Sebelumnya!
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Jawa Tengah pada semester I 2025 mencapai USD 5,83 miliar, menunjukkan peningkatan signifikan. Apa pemicu kenaikan ini?

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah melaporkan kinerja perdagangan luar negeri yang positif. Nilai ekspor Jawa Tengah selama semester I 2025 mencapai 5.834,59 juta dolar AS. Capaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2024, nilai ekspor tercatat sebesar 5.392,13 juta dolar AS.
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menjelaskan dominasi komoditas non-migas. Sektor ini menyumbang 5.679,93 juta dolar AS dari total nilai ekspor. Pakaian dan aksesoris (bukan rajutan) menjadi penyumbang terbesar. Nilainya mencapai 971,46 juta dolar AS, menunjukkan kekuatan industri tekstil daerah.
Amerika Serikat tetap menjadi negara tujuan utama bagi produk-produk Jawa Tengah. Nilai ekspor Jawa Tengah ke Amerika Serikat mencapai 2.656,26 juta dolar AS. Angka ini naik dari 2.171,36 juta dolar AS pada periode yang sama tahun 2024. Peningkatan ini mengindikasikan kuatnya permintaan pasar Amerika terhadap produk lokal.
Dominasi Komoditas Non-Migas dan Pasar Utama Ekspor
Sektor non-migas secara konsisten menjadi tulang punggung ekspor Jawa Tengah. Kontribusi signifikan dari produk-produk manufaktur menunjukkan diversifikasi ekonomi daerah. Khususnya, industri pakaian dan aksesoris terus menunjukkan performa yang kuat. Ini menjadi bukti daya saing produk lokal di pasar global.
Hubungan dagang yang erat dengan Amerika Serikat terus membuahkan hasil positif. Peningkatan nilai ekspor ke negara tersebut mencerminkan kepercayaan pasar. Hal ini juga menunjukkan kualitas dan standar produk yang diterima secara internasional. Keberlanjutan pasar ini penting bagi pertumbuhan ekonomi regional.
Di sisi lain, nilai impor Jawa Tengah pada semester I 2025 tercatat 6.729,70 juta dolar AS. Angka ini mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 7.400,06 juta dolar AS. Komoditas non-migas impor mencapai 4.180,42 juta dolar AS. Penurunan impor dapat menjadi indikator efisiensi atau perubahan pola konsumsi domestik.
Tren Impor dan Dinamika Neraca Perdagangan Jawa Tengah
Impor mesin dan peralatan mekanis masih mendominasi struktur impor Jawa Tengah. Nilainya mencapai 779,96 juta dolar AS pada semester I 2025. Ketergantungan pada impor mesin menunjukkan kebutuhan industri lokal akan teknologi. Ini penting untuk mendukung proses produksi dan modernisasi.
Tiongkok menjadi negara asal utama komoditas impor bagi Jawa Tengah. Nilai impor dari Tiongkok mencapai 2.504,39 juta dolar AS. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dari 1.856,92 juta dolar AS pada tahun sebelumnya. Hubungan dagang dengan Tiongkok semakin erat dalam memenuhi kebutuhan impor.
Meskipun ekspor Jawa Tengah menunjukkan peningkatan, neraca perdagangan daerah masih defisit. Defisit tercatat sebesar 895,11 juta dolar AS pada periode Januari hingga Juni 2025. Kondisi ini memerlukan perhatian lebih lanjut dalam upaya menyeimbangkan neraca perdagangan. Strategi peningkatan ekspor dan substitusi impor menjadi krusial untuk masa depan.