Ekspor Papua Barat Melonjak 30,2 Persen di Desember 2024
Ekspor Papua Barat mencapai US$305,91 juta pada Desember 2024, meningkat 30,24 persen dibandingkan November 2024, didorong oleh komoditas migas dan non-migas, meskipun terjadi kontraksi tahunan.
Manokwari, 5 Februari 2025 - Provinsi Papua Barat mencatatkan peningkatan signifikan pada nilai ekspornya di bulan Desember 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mengumumkan angka fantastis: US$305,91 juta, meningkat sebesar 30,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).
Kinerja Ekspor Migas dan Non-Migas
Kepala BPS Papua Barat, Merry, dalam konferensi pers di Manokwari menjelaskan bahwa lonjakan ini didorong oleh kinerja ekspor komoditas migas dan non-migas. Komoditas migas menyumbang sebesar US$301,34 juta, sementara komoditas non-migas mencapai US$4,57 juta. Pertumbuhan ekspor migas tercatat sebesar 28,75 persen (mtm), sedangkan komoditas non-migas menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 446,45 persen (mtm).
Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan Desember 2023 (yoy), kinerja ekspor Papua Barat justru mengalami kontraksi sebesar 2,76 persen. Hal ini menunjukkan fluktuasi yang perlu diperhatikan dalam analisis tren ekspor jangka panjang Papua Barat.
Negara Tujuan Ekspor Terbesar
Tiga negara menjadi tujuan ekspor terbesar Papua Barat pada Desember 2024. Tiongkok memimpin dengan nilai ekspor mencapai US$185,47 juta atau 60,63 persen dari total ekspor. Posisi kedua ditempati oleh Jepang dengan nilai US$44,47 juta (14,54 persen), diikuti Korea Selatan dengan US$43,60 juta (14,25 persen). Sisanya diekspor ke beberapa negara lain seperti Taiwan dan Hong Kong.
Dominasi Tiongkok sebagai pasar ekspor utama Papua Barat semakin menegaskan pentingnya hubungan ekonomi bilateral kedua negara. Perlu adanya strategi yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan kerja sama ekonomi ini agar berkelanjutan.
Neraca Perdagangan Papua Barat
Pada Desember 2024, Papua Barat juga mencatatkan surplus neraca perdagangan. Meskipun lebih tinggi dibandingkan November 2024, angka surplus ini lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2023. Secara bulanan, neraca perdagangan meningkat US$71,02 juta, tetapi mengalami penurunan US$8,86 juta secara tahunan. Ini menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam perdagangan internasional Papua Barat yang perlu dikaji lebih lanjut.
Data ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kinerja ekspor Papua Barat di bulan Desember 2024. Meskipun terjadi peningkatan signifikan secara bulanan, perlu adanya analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kontraksi tahunan dan strategi untuk meningkatkan kinerja ekspor secara berkelanjutan.