Fakta Menarik ADPMET: Komitmen Kuat Kawal Peningkatan Produksi Migas Nasional dan EBT Demi Ketahanan Energi
Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) menegaskan komitmennya untuk mengawal pemerintah dalam meningkatkan produksi Migas Nasional dan energi terbarukan.

Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), sebuah asosiasi yang mewadahi daerah penghasil minyak dan gas bumi, telah menyatakan komitmen kuatnya. Mereka siap mengawal pemerintah dalam upaya peningkatan produksi migas nasional dan energi baru terbarukan (EBT). Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua ADPMET, Al Haris, yang juga menjabat sebagai Gubernur Jambi.
Komitmen tersebut bertujuan utama untuk mendongkrak "lifting" minyak, yang secara langsung akan memperbesar potensi penerimaan negara dari sektor migas. Asosiasi ini dibentuk dengan visi strategis untuk memastikan optimalisasi sumber daya energi di Indonesia. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi bangsa.
Guna merealisasikan tujuan mulia ini, ADPMET telah menyusun program kerja jangka panjang untuk lima tahun ke depan. Program tersebut berfokus pada implementasi Keputusan Menteri yang merujuk pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Ini termasuk aspek penting terkait tata kelola hasil migas di seluruh daerah penghasil.
Memperkuat Regulasi dan Tata Kelola Migas
Al Haris menekankan urgensi penguatan regulasi untuk mengakselerasi reformasi sektor energi. Hal ini krusial, khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi produsen utama migas. Regulasi yang adaptif akan mendukung iklim investasi dan operasional yang lebih efisien.
ADPMET berencana untuk memastikan setiap kebijakan baru selaras dengan kebutuhan daerah penghasil. Mereka akan aktif berpartisipasi dalam perumusan kebijakan energi nasional. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Program kerja asosiasi ini secara spesifik akan bersinggungan dengan tata kelola hasil minyak dan gas. Ini mencakup aspek distribusi, pemanfaatan, hingga bagi hasil yang adil bagi daerah. Pengawasan ketat akan dilakukan untuk menghindari praktik yang merugikan negara.
Prioritas Pengembangan Sumber Daya Manusia
Selain aspek kebijakan, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu isu prioritas utama bagi ADPMET. Asosiasi ini meyakini bahwa SDM yang kompeten adalah kunci keberlanjutan sektor energi. Investasi pada kapabilitas individu sangat diperlukan.
ADPMET secara aktif mendorong berbagai inisiatif agar generasi muda di daerah penghasil migas dapat mengakses pendidikan relevan. Fokusnya adalah pada bidang teknologi energi dan keahlian terkait. Ini akan menciptakan tenaga kerja lokal yang berkualitas dan siap bersaing.
Program ini juga mencakup pelatihan vokasi dan beasiswa untuk studi lanjut. Tujuannya adalah mempersiapkan SDM unggul yang mampu mengelola dan mengembangkan potensi migas di wilayah mereka. Dengan demikian, manfaat ekonomi akan lebih terasa di tingkat lokal.
Dukungan Tiga Kementerian dan Rencana Strategis
Kerangka organisasi ADPMET mendapat naungan langsung dari tiga kementerian penting di Indonesia. Ketiga kementerian tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dukungan ini menunjukkan legitimasi kuat asosiasi.
Keterlibatan kementerian ini menandakan bahwa ADPMET memiliki peran strategis dalam ekosistem energi nasional. Mereka akan menjadi jembatan komunikasi antara daerah penghasil dan pemerintah pusat. Kolaborasi ini diharapkan mempercepat pengambilan keputusan.
Dalam waktu dekat, Ketua ADPMET beserta jajaran kepengurusan berencana mendatangi ketiga kementerian tersebut. Pertemuan ini akan membahas secara detail program kerja yang telah dirancang. Selain itu, agenda pelantikan resmi oleh menteri juga akan dibahas.