Fakta Menarik: Denpasar Bertekad Raih Penghargaan Keempat, Siap Verifikasi Kota Sehat Tingkat Nasional 2025!
Pemkot Denpasar kembali berpartisipasi dalam verifikasi Kota Sehat Denpasar Tingkat Nasional 2025, memaparkan inovasi kesehatan demi meraih penghargaan Swasti Saba Wistara keempat.

Pemerintah Kota Denpasar menunjukkan komitmen serius dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Kota Denpasar kembali mengikuti verifikasi lanjutan Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2025. Proses ini dilakukan secara daring untuk kategori Swasti Saba Wistara.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, didampingi Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, memaparkan berbagai inovasi. Paparan tersebut disampaikan kepada Tim Verifikator Pusat pada Selasa lalu. Ini menunjukkan kesiapan Denpasar dalam penilaian.
Partisipasi ini bukan yang pertama bagi Denpasar, melainkan kali keempat. Sebelumnya, Kota Denpasar telah berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Wistara sebanyak tiga kali. Pencapaian ini diraih pada tahun 2015, 2017, dan 2023.
Inovasi Unggulan Denpasar dalam Sembilan Tatanan
Dalam upaya meraih predikat Kota Sehat, Pemerintah Kota Denpasar memaparkan sembilan tatanan fundamental sebagai indikator penilaian utama. Tatanan ini mencakup kehidupan masyarakat sehat mandiri, pemukiman dan fasilitas umum, serta satuan pendidikan. Selain itu, penilaian juga meliputi pasar, perkantoran dan perindustrian, pariwisata, transportasi dan tertib lalu lintas, perlindungan sosial, serta penanggulangan bencana.
Wakil Wali Kota Denpasar, Arya Wibawa, menjelaskan berbagai inovasi yang telah diterapkan di setiap tatanan. Di sektor layanan kesehatan dan fasilitas umum, Denpasar memiliki inovasi pengelolaan sampah dan penyediaan air bersih. Untuk satuan pendidikan, terdapat penyelenggaraan Posyandu Remaja, gerakan anti-narkoba, dan program UKS di sekolah-sekolah.
Aspek pasar juga tak luput dari perhatian, dengan inovasi penataan Pasar Tradisional agar tetap bersih dan sehat. Pada tatanan perkantoran dan perindustrian, Kota Denpasar menghadirkan pameran Gema Tridatu. Pameran ini berfungsi sebagai wadah bagi pelaku IKM/UMKM untuk mempromosikan produk-produk lokal mereka.
Inovasi lain yang menonjol termasuk layanan Pojok Kebaikan dan Step Up di tatanan Perlindungan Sosial. Sektor transportasi dioptimalkan dengan inovasi ATCS, sementara pariwisata diperkuat melalui penataan kawasan Serangan. Dalam penanggulangan bencana, terdapat inovasi Bala Wisata Tirtha. Seluruh inovasi ini menunjukkan komitmen Denpasar dalam memberikan layanan terbaik.
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dan Standar Pelayanan Minimal
Selain inovasi tatanan, Kota Denpasar juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam Indeks Capaian Indeks Standar Pelayanan Minimal (IP SPM). Pada tahun 2023, IP SPM prioritas Kota Denpasar mencapai kategori Tuntas Utama, khususnya di sektor pendidikan dengan capaian 98,65 persen. Ini menunjukkan fokus kuat pada peningkatan kualitas pendidikan.
Lebih lanjut, pada tahun 2024, IP SPM Kota Denpasar berhasil mencapai kategori Tuntas Paripurna. Artinya, semua sektor telah mencapai 100 persen Standar Pelayanan Minimal. Capaian ini merupakan bukti nyata efektivitas program-program pemerintah kota dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar juga terus menunjukkan tren positif yang berkelanjutan. IPM meningkat dari 84,03 pada tahun 2021 menjadi 85,11 pada tahun 2024. Peningkatan ini menjadikan Denpasar sebagai daerah dengan IPM tertinggi di Provinsi Bali. Ini mencerminkan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk yang terus membaik.
Apresiasi dan Harapan dari Tim Verifikator Pusat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Anak Agung Ayu Agung Candrawati, menegaskan bahwa keikutsertaan tahun 2025 ini merupakan kali keempat bagi Denpasar. Sebelumnya, Kota Denpasar telah berhasil meraih penghargaan Swasti Saba Wistara pada tahun 2015, 2017, dan 2023. Ini menunjukkan konsistensi Denpasar dalam menjaga kualitas kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Tim Verifikator Pusat menyampaikan apresiasi tinggi terhadap persiapan Pemerintah Kota Denpasar dalam verifikasi lanjutan ini. Mereka menilai bahwa jajaran Pemkot Denpasar sangat memahami indikator penilaian yang ditetapkan. Oleh karena itu, tidak banyak catatan atau koreksi yang diberikan oleh tim verifikator.
Effendi, salah seorang Tim Verifikator Pusat, menyampaikan harapannya. Ia berharap agar capaian dan upaya yang telah dilakukan oleh Kota Denpasar dapat terus dipertahankan. Terutama dalam hal pemenuhan layanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini penting untuk keberlanjutan predikat Kota Sehat.