Fakta Menarik Gempa M 5,8 Guncang Poso: Puluhan Rumah Rusak dan Gereja Terdampak
Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menyebabkan puluhan rumah dan satu gereja rusak. BPBD Poso terus mendata dampak Gempa Poso.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu dini hari sekitar pukul 05.36 WIB. Peristiwa alam ini menimbulkan kerusakan signifikan pada sejumlah bangunan di beberapa desa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso segera merespons kejadian ini dengan melakukan asesmen lapangan.
Data awal yang dihimpun oleh BPBD Poso menunjukkan bahwa sebanyak 37 unit rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu, satu unit rumah ibadah berupa gereja juga terdampak parah akibat guncangan gempa. Kejadian ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Poso, Sofyan, menyatakan bahwa data kerusakan yang ada masih bersifat sementara. Tim reaksi cepat (TRC) terus bekerja di lapangan untuk memverifikasi dan memperbarui informasi. Proses pendataan ini penting untuk memastikan seluruh dampak Gempa Poso teridentifikasi dengan akurat.
Dampak Kerusakan Gempa Poso
Dari total 37 unit rumah yang dilaporkan rusak, empat di antaranya mengalami kerusakan berat, sementara 33 unit lainnya mengalami kerusakan ringan. Kerusakan ini tersebar di beberapa lokasi yang terdampak langsung oleh guncangan Gempa Poso. Tim BPBD terus berupaya menjangkau seluruh area untuk mendapatkan gambaran lengkap.
Selain kerusakan pada rumah penduduk, satu unit gereja juga dilaporkan rusak akibat gempa. Insiden ini menyebabkan sepuluh jemaat gereja mengalami luka-luka karena tertimpa material bangunan yang runtuh. Mereka segera mendapatkan penanganan medis untuk luka-luka yang dialami.
Meskipun demikian, Sofyan menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat bencana alam ini. Fokus utama BPBD adalah memastikan keselamatan warga dan memberikan bantuan yang diperlukan. Upaya mitigasi dan penanganan darurat terus dilakukan secara intensif.
Sebaran Wilayah Terdampak Gempa
Kerusakan akibat gempa magnitudo 5,8 ini tersebar di sembilan desa di Kabupaten Poso. Di Desa Towu, tercatat satu rumah rusak ringan dan empat unit rusak berat, menunjukkan tingkat kerusakan yang bervariasi. Desa Bega di Kecamatan Poso Pesisir juga melaporkan satu unit rumah rusak ringan.
Data lebih lanjut menunjukkan bahwa Desa Lape memiliki delapan unit rumah rusak ringan, dan Desa Kilo satu unit rusak ringan. Di Desa Tokorondo, terdapat dua unit rumah rusak ringan, sementara Desa Maranda di Kecamatan Poso Pesisir Utara melaporkan empat unit rusak ringan. Sebaran kerusakan ini menunjukkan luasnya jangkauan Gempa Poso.
Desa Tangkura menjadi salah satu wilayah dengan dampak cukup signifikan, dengan 14 unit rumah rusak ringan. Kemudian, Desa Petiwunga di Kecamatan Poso Pesisir Selatan mencatat dua unit rumah rusak ringan. BPBD Poso terus memantau kondisi di seluruh desa terdampak untuk memastikan tidak ada wilayah yang terlewat dari asesmen.
Imbauan dan Penanganan Pascagempa
Menurut data BPBD setempat, di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, sekitar 433 jiwa dari 184 Kepala Keluarga (KK) terdampak langsung oleh Gempa Poso. Kelompok terdampak ini meliputi 218 laki-laki, 206 perempuan, 31 lanjut usia (lansia), lima penyandang disabilitas, dan 23 balita. Data ini menjadi dasar untuk penyaluran bantuan dan penanganan lebih lanjut.
Sofyan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya pada isu-isu yang beredar tanpa dasar yang jelas. Informasi resmi mengenai perkembangan situasi dapat diperoleh dari pemerintah daerah Poso maupun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BPBD Poso akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan pascagempa berjalan efektif. Bantuan logistik dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak menjadi prioritas utama. Upaya pemulihan pascabencana akan dilakukan secara bertahap untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas normal.