Fakta Menarik: Pemkab Maros Targetkan 24 Dapur SPPG Beroperasi Tahun Ini untuk Program Makan Bergizi Gratis
Pemerintah Kabupaten Maros genjot target 24 dapur SPPG beroperasi tahun ini demi suksesnya Program Makan Bergizi Gratis. Bagaimana dampaknya bagi masyarakat?

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros, Sulawesi Selatan, secara agresif menggenjot operasional Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Target ambisius ditetapkan untuk tahun ini, dengan harapan 24 dapur SPPG dapat aktif beroperasi. Inisiatif ini merupakan bagian integral dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menyatakan bahwa saat ini enam dapur SPPG telah beroperasi, dengan 20 lainnya siap menyusul. Jumlah ini bahkan bisa bertambah hingga 24 unit sebelum akhir tahun. Program ini diprioritaskan untuk pemenuhan gizi esensial bagi ibu hamil di wilayah tersebut.
Dengan kapasitas layanan mencapai 3.000 hingga 4.000 paket makanan bergizi per hari, program ini diharapkan mampu menjangkau populasi yang membutuhkan. Fokus utama berada di Kecamatan Mandai, Turikale, dan Lau, mengingat tingginya jumlah penduduk, khususnya ibu hamil, di area tersebut.
Percepatan Dapur SPPG dan Prioritas Gizi Ibu Hamil
Target operasional 24 Dapur SPPG Maros ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Beliau menargetkan seluruh SPPG aktif beroperasi hingga akhir tahun 2025. Untuk memastikan pencapaian target ini, Pemkab Maros telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan SPPG.
Program ini secara spesifik memprioritaskan pemenuhan gizi bagi ibu hamil. Hal ini didasari data bahwa jumlah penduduk terbanyak saat ini berada di Kecamatan Mandai, dengan sekitar 21 ribu jiwa. Ketersediaan SPPG di Mandai, Turikale, dan Lau diharapkan dapat menjangkau sebagian besar populasi ibu hamil yang membutuhkan asupan gizi optimal.
Bupati Chaidir Syam berharap pada 19 Agustus 2025, lebih banyak dapur SPPG akan mulai beroperasi. Langkah ini krusial untuk memastikan distribusi makanan bergizi dapat dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Ketersediaan gizi yang cukup bagi ibu hamil sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Dampak Ekonomi dan Inovasi Mitra Pelaksana
Selain fokus pada pemenuhan gizi, kehadiran Dapur SPPG Maros juga membuka peluang lapangan kerja baru. Setiap SPPG diperkirakan dapat merekrut 50 hingga 60 orang tenaga kerja. Hal ini disampaikan Bupati Chaidir Syam usai meresmikan SPPG SM Catering di Mandai, menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.
SM Catering, salah satu mitra SPPG MBG, telah menunjukkan inisiatif dalam operasionalnya. Pemilik SM Catering, Jasudan Andika, menyatakan akan melakukan uji coba distribusi pada 19 Agustus dengan membagikan 300 paket makanan ke 14 sekolah di Maros. Target jangka panjang mereka adalah mendistribusikan 4.000 hingga 8.000 paket per hari jika kapasitas memadai.
Lebih lanjut, SM Catering memberdayakan masyarakat sekitar dengan mempekerjakan pemuda-pemudi lokal di dapur SPPG. Tim lapangan mereka berjumlah 50 orang, dengan anak-anak muda Maros khusus dipekerjakan untuk proses masakan sesuai standar yang ditentukan. Inovasi menu juga menjadi perhatian, bahkan melibatkan koki hotel untuk menciptakan karakter makanan khas.