Dapur SPPG Polda Kepri Target Operasi Juni 2025, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Polda Kepri membangun dapur Sentra Pangan dan Pengelolaan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam, ditargetkan beroperasi Juni 2025.

Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) berencana meluncurkan dapur Sentra Pangan dan Pengelolaan Gizi (SPPG) sebagai pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam. Pembangunan dapur SPPG ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada Rabu lalu dan ditargetkan beroperasi pada Juni 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Polda Kepri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses terhadap makanan bergizi.
Kapolda Kepri, Irjen Pol. Asep Safrudin, menyatakan, "Hari ini groundbreaking (peletakan batu pertama), Insya Allah bulan Juni 2025 bisa beroperasi." Pembangunan dapur SPPG ini dilakukan di lahan seluas 55x20 meter di Nongsa, Batam. Dua dapur akan dibangun, masing-masing dikelola oleh Bhayangkari Polda Kepri dan Bhayangkari Polresta Barelang, dengan kapasitas produksi hingga 3.000 porsi makanan per hari, sehingga total produksi mencapai 6.000 porsi.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Badan Gizi Nasional, yang mengawasi spesifikasi, arahan, dan pembiayaan. Polda Kepri berperan sebagai pelaksana. Makanan yang dihasilkan akan didistribusikan ke penerima manfaat di sekitar Nongsa, dengan pengawasan ketat untuk memastikan standar gizi dan kebersihan terpenuhi. Proses pengelolaan dan distribusi makanan akan melibatkan konsultan makanan dan minuman untuk menjamin kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan.
Dukungan Terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dapur SPPG akan berfokus pada penyediaan makanan bergizi untuk mendukung program MBG. Kapolda Kepri menjelaskan koordinasi telah dilakukan dengan Dinas Pendidikan Kota Batam untuk menjangkau sekolah-sekolah di sekitar Nongsa. "Polda kebagian kurang lebih 32 sekolah penerima manfaat di seputar Nongsa, jadi dapur ditempatkan pada lokasi dekat sekolah," ungkap Irjen Pol. Asep Safrudin.
Selain penyediaan makanan, Polda Kepri juga berupaya mendukung program MBG dan suplai bahan pokok dapur SPPG melalui budidaya ikan. Sebanyak 700 ekor benih ikan ditebar di 10 kolam bioflok, dengan total 7.000 ekor benih ditambah 1.000 ekor benih ikan mas. Metode bioflok dipilih karena efisiensi penggunaan air dan ramah lingkungan.
Irjen Pol. Asep Safrudin menambahkan, "Budidaya ikan dengan bioflok diharapkan mampu menjadi sumber protein hewani yang berkelanjutan dan menjadi contoh pengelolaan perikanan berbasis teknologi yang bisa diadopsi oleh masyarakat sekitar." Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar Nongsa.
Spesifikasi dan Distribusi Makanan
Untuk menjamin kualitas makanan yang dihasilkan, dapur SPPG akan menerapkan standar yang ketat. Badan Gizi Nasional akan melakukan pengawasan untuk memastikan setiap makanan memenuhi standar gizi nasional dan terjaga kebersihannya. Proses produksi dan distribusi akan melibatkan konsultan makanan dan minuman untuk memastikan kualitas dan kebersihan makanan tetap terjaga. Hal ini menunjukkan komitmen Polda Kepri untuk memberikan makanan bergizi dan aman untuk para penerima manfaat.
Dengan kapasitas produksi yang besar dan sistem distribusi yang terencana, dapur SPPG diharapkan mampu memenuhi kebutuhan makanan bergizi bagi ribuan siswa di 32 sekolah di sekitar Nongsa. Pemanfaatan teknologi budidaya ikan bioflok juga menunjukkan komitmen Polda Kepri dalam mendukung ketahanan pangan dan memberikan contoh pengelolaan perikanan yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Program ini merupakan contoh nyata sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan Badan Gizi Nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses terhadap makanan bergizi. Diharapkan, program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat dan mendukung program ketahanan pangan nasional.
Target operasional Juni 2025 menunjukkan komitmen Polda Kepri untuk segera memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program Makan Bergizi Gratis di Batam diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi anak-anak sekolah di wilayah Nongsa.