Fakta Mengejutkan: Angka Kemiskinan di Jakarta Naik 15.800 Orang, Pram Pelajari Penyebabnya
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan mendalami penyebab kenaikan angka kemiskinan di Jakarta yang mencapai 464,87 ribu orang per Maret 2025. Apa faktor pemicunya?

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan akan mendalami penyebab kenaikan angka kemiskinan di Jakarta. Hal ini menyusul rilis data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta yang menunjukkan peningkatan signifikan.
BPS mencatat adanya peningkatan jumlah penduduk miskin di ibu kota per Maret 2025. Kenaikan ini memicu perhatian serius dari pemerintah provinsi dan memunculkan pertanyaan mendalam mengenai faktor pemicunya.
Pramono Anung ingin memastikan apakah kenaikan ini murni dari warga Jakarta atau dampak urbanisasi. Ia juga menyoroti peningkatan jumlah pencari kerja di kota ini yang berpotensi memengaruhi data kemiskinan.
Data Terbaru Angka Kemiskinan di Jakarta
Kepala BPS Jakarta, Nurul Hasanudin, menyampaikan bahwa persentase penduduk miskin di Jakarta mencapai 4,28 persen pada Maret 2025. Angka ini meningkat 0,14 persen poin dibandingkan September 2024 yang tercatat sebesar 4,14 persen.
Secara jumlah, penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2025 tercatat sebanyak 464,87 ribu orang. Ini menunjukkan kenaikan sekitar 15.800 orang dibandingkan enam bulan sebelumnya, yaitu September 2024.
Meskipun demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Maret 2024, persentase kemiskinan di Jakarta sedikit menurun dari 4,30 persen pada Maret 2024 menjadi 4,28 persen pada Maret 2025, menunjukkan fluktuasi yang perlu dicermati lebih lanjut.
Faktor Pemicu Kenaikan Garis Kemiskinan
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kenaikan jumlah penduduk miskin adalah peningkatan garis kemiskinan. Pada Maret 2025, garis kemiskinan Jakarta tercatat sebesar Rp 852.798 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 6,79 persen dari September 2024. Nurul Hasanudin menjelaskan bahwa begitu garis kemiskinan naik, penduduk yang sebelumnya berada sedikit di atas garis tersebut dapat langsung terdampak dan masuk kategori miskin.
Beberapa komoditas penyumbang terbesar dari sisi makanan yang memengaruhi garis kemiskinan antara lain:
- Beras (16,65 persen)
- Rokok kretek filter (9,53 persen)
- Daging ayam ras (5,06 persen)
- Telur ayam ras (4,87 persen)
- Sayur dan bawang merah
Dampak Urbanisasi dan Peningkatan Pencari Kerja
Gubernur Pramono Anung menyoroti kemungkinan dampak urbanisasi sebagai salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan. Ia mempertanyakan apakah kenaikan ini semata-mata karena warga Jakarta atau karena banyak individu dari daerah lain yang datang ke ibu kota dengan harapan tinggi.
Menurut Pramono, jumlah pencari kerja di Jakarta saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kondisi ini bisa saja secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada data kemiskinan yang dirilis oleh BPS.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mempelajari lebih lanjut dinamika ini. Pemahaman mendalam tentang akar masalah diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan yang lebih efektif dalam menanggulangi kemiskinan di Jakarta.