Fakta Pembangunan RS A Dadi Tjokrodipo: Perkuat Layanan Kesehatan Bandarlampung dengan Gedung 10 Lantai
Pemerintah Kota Bandarlampung serius perkuat layanan kesehatan dengan groundbreaking gedung 10 lantai RS A Dadi Tjokrodipo. Simak detail fasilitas dan dampaknya bagi warga!

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Provinsi Lampung, menunjukkan komitmen kuat dalam peningkatan fasilitas publik, khususnya di sektor kesehatan. Hal ini diwujudkan melalui peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan gedung 10 lantai khusus penyakit dalam di Rumah Sakit A Dadi Tjokrodipo. Inisiatif strategis ini bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat kota.
Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, secara langsung memimpin prosesi groundbreaking yang berlangsung pada Sabtu lalu. Beliau menyampaikan bahwa kehadiran gedung baru ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan medis warga Bandarlampung secara optimal, bahkan menjangkau masyarakat Provinsi Lampung pada umumnya. Proyek ambisius ini menandai langkah maju dalam penyediaan infrastruktur kesehatan modern.
Dengan alokasi anggaran yang telah disiapkan, Pemkot Bandarlampung berharap proses pembangunan dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu. Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan mampu meminimalisir kebutuhan warga untuk mencari pengobatan penyakit dalam hingga ke luar daerah, menjadikan RS A Dadi Tjokrodipo sebagai pusat rujukan utama di wilayah tersebut.
Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan Bandarlampung
Pembangunan gedung 10 lantai di RS A Dadi Tjokrodipo merupakan respons konkret Pemkot Bandarlampung terhadap kebutuhan akan layanan kesehatan yang lebih memadai. Proyek ini didesain khusus untuk penanganan penyakit dalam, yang selama ini kerap menjadi alasan bagi warga untuk berobat ke kota lain. Dengan adanya fasilitas ini, aksesibilitas layanan kesehatan spesialis akan semakin mudah dijangkau.
Wali Kota Eva Dwiana menegaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan ini adalah untuk memastikan masyarakat Bandarlampung mendapatkan pelayanan medis terbaik tanpa harus menempuh perjalanan jauh. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya. Ketersediaan fasilitas yang lengkap diyakini akan berdampak positif pada derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Investasi pada infrastruktur kesehatan seperti ini juga mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem medis yang mandiri dan kompeten. Dengan kapasitas yang lebih besar dan fasilitas yang modern, RS A Dadi Tjokrodipo diharapkan dapat menjadi tulang punggung pelayanan kesehatan di Bandarlampung, mengurangi beban rujukan ke fasilitas di luar daerah.
Fasilitas Modern dan Tenaga Medis Profesional Disiapkan
Gedung baru yang akan berdiri di lingkungan RS A Dadi Tjokrodipo ini dirancang dengan pembagian fungsi yang jelas untuk efisiensi pelayanan. Lima lantai pertama akan dialokasikan untuk penindakan medis, yang mencakup berbagai prosedur dan tindakan diagnostik. Sementara itu, lima lantai sisanya akan difungsikan sebagai ruang perawatan bagi pasien pasca-operasi atau yang membutuhkan rawat inap intensif.
Lokasi pembangunan gedung khusus penyakit dalam ini berada di Jalan Basuki Rahmat, yang strategis dan mudah diakses oleh masyarakat. Untuk tahap pertama, proyek ini menelan anggaran kurang lebih Rp12 miliar, sebuah investasi signifikan yang menunjukkan keseriusan pemerintah. Desain interior dan fasilitas penunjang juga akan dibuat senyaman mungkin bagi pasien, demi mendukung proses pemulihan.
Tidak hanya fokus pada infrastruktur, Pemkot Bandarlampung juga telah mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dokter-dokter spesialis, baik yang berasal dari Jakarta maupun dari Bandarlampung sendiri, akan direkrut untuk mengisi posisi di gedung baru ini. Ketersediaan tenaga medis profesional ini menjadi jaminan kualitas layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.