Fakta! Stok Beras Nasional Capai 4,2 Juta Ton, Pemerintah Siapkan Operasi Pasar Beras Besar-Besaran
Pemerintah segera gelar Operasi Pasar Beras besar-besaran untuk stabilkan harga dan ketersediaan, didukung stok nasional yang melimpah. Apa dampaknya bagi masyarakat?

Pemerintah Indonesia mengambil langkah sigap untuk menjaga stabilitas harga serta ketersediaan beras di tengah masyarakat. Sebuah operasi pasar beras besar-besaran akan segera digelar di seluruh wilayah. Kebijakan ini merupakan respons atas hasil rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan rencana ini setelah mengikuti rapat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu malam. Presiden Prabowo secara khusus menyoroti perkembangan produksi beras nasional. Pembahasan mencakup seluruh aspek, mulai dari sarana produksi seperti pupuk dan benih, hingga distribusi.
Langkah strategis ini diambil menyusul data positif dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai kondisi produksi beras. Dengan stok yang melimpah, pemerintah optimistis dapat memastikan pasokan beras yang cukup. Tujuannya adalah untuk mencegah fluktuasi harga yang dapat memberatkan konsumen.
Peningkatan Produksi dan Stok Beras Nasional
Kondisi ketahanan pangan Indonesia menunjukkan sinyal positif dengan adanya peningkatan signifikan dalam produksi beras. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional hingga Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar 14 persen. Angka ini menunjukkan kinerja sektor pertanian yang memuaskan.
Selain peningkatan produksi, stok beras nasional juga berada pada level yang sangat aman. Mentan Amran Sulaiman menyatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 4,2 juta ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa waktu terakhir, memberikan jaminan pasokan yang kuat.
Ketersediaan stok yang melimpah ini menjadi landasan utama bagi pemerintah untuk melancarkan operasi pasar. Dengan cadangan yang kuat, pemerintah dapat lebih leluasa dalam melakukan intervensi pasar. Hal ini bertujuan untuk menekan potensi kenaikan harga yang tidak wajar.
Strategi Operasi Pasar dan Solusi Jangka Panjang
Untuk mendukung operasi pasar beras besar-besaran, pemerintah telah menyiapkan alokasi beras yang signifikan. Sebanyak 1,3 juta ton beras dialokasikan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Selain itu, 365 ribu ton beras juga disiapkan untuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
Total beras yang siap didistribusikan melalui skema ini mencapai 1,5 juta ton. Jumlah ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar dan meredam gejolak harga. Distribusi akan dilakukan secara masif untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan.
Tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek, pemerintah juga merancang strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan. Menteri Amran Sulaiman menjelaskan bahwa program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian akan terus digalakkan. Ini termasuk perbaikan sistem irigasi serta pencetakan sawah baru di berbagai wilayah potensial.
Beberapa wilayah yang menjadi fokus pengembangan sawah baru antara lain Merauke, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan. Pemerintah optimistis stok beras nasional di akhir tahun dapat mencapai minimal 2,5 hingga 3 juta ton.
Mentan Amran Sulaiman menegaskan bahwa kondisi ketahanan pangan Indonesia berada dalam posisi yang sangat aman. "Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, bahwasannya pangan kita posisi sangat aman, karena stok kita tertinggi selama ini," ujarnya. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan kekhawatiran publik terkait ketersediaan beras.