Fakta Terkini: Tiga Ruas Jalan dan Satu RT di Jakarta Barat Masih Terendam Banjir Jakarta
BPBD DKI Jakarta melaporkan tiga ruas jalan dan satu RT di Jakarta Barat masih terendam banjir Jakarta setelah hujan deras. Apa penyebab dan bagaimana penanganannya?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa sejumlah wilayah di Jakarta Barat masih terendam banjir. Kondisi ini terjadi setelah hujan deras mengguyur ibu kota pada Selasa sore, 12 Agustus, menyebabkan genangan di beberapa lokasi strategis. Hingga pukul 21.00 WIB, ketinggian air bervariasi antara 15 hingga 65 sentimeter.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, genangan ini berdampak pada satu Rukun Tetangga (RT) dan tiga ruas jalan. Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Joglo, Kedaung Kali Angke, dan Kedoya Selatan. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi otoritas setempat.
Penyebab utama banjir ini adalah intensitas hujan yang tinggi serta luapan dari Kali Gabyuran. BPBD DKI Jakarta terus memonitor situasi dan berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait. Langkah-langkah penanganan cepat telah diupayakan untuk mengatasi genangan tersebut.
Detail Lokasi dan Ketinggian Banjir
Data terbaru dari BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa satu RT yang masih terendam banjir berada di Kelurahan Joglo. Ketinggian air di lokasi ini mencapai 65 sentimeter, menjadikannya area dengan genangan paling dalam. Hujan lebat dan luapan Kali Gabyuran menjadi pemicu utama kondisi tersebut.
Selain RT di Joglo, tiga ruas jalan juga dilaporkan terendam banjir. Jalan Daan Mogot Gg Pribadi di Kelurahan Kedaung Kali Angke memiliki ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Genangan ini cukup mengganggu aktivitas warga dan lalu lintas di sekitarnya.
Dua ruas jalan lainnya yang terdampak adalah Jalan Joglo Raya, Kelurahan Joglo, dan Jalan Adhi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan. Kedua lokasi ini memiliki ketinggian air yang relatif lebih rendah, yakni sekitar 15 sentimeter. Meskipun demikian, genangan ini tetap memerlukan penanganan cepat agar tidak meluas.
Upaya Penanganan dan Imbauan BPBD DKI
Menyikapi kondisi ini, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personelnya untuk memonitor secara intensif setiap titik genangan. Koordinasi erat dilakukan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat proses penyedotan genangan air.
Mohamad Yohan menambahkan bahwa pihaknya juga memastikan fungsi tali-tali air berjalan optimal. Target utama adalah agar genangan air dapat surut dalam waktu yang sesingkat mungkin. Langkah proaktif ini diharapkan dapat meminimalisir dampak lanjutan dari banjir.
BPBD DKI Jakarta mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi genangan. Warga diminta untuk tidak memaksakan diri melintasi area banjir yang dalam. Dalam situasi darurat, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon 112 yang beroperasi 24 jam non-stop.