Fakta Unik: 11 Truk Satpol PP Jaksel Siap Dukung Relokasi Pedagang Barito
Satpol PP Jakarta Selatan menyiapkan 11 truk dan personel untuk mendukung proses relokasi pedagang Barito, memberikan pilihan lokasi baru di sejumlah pasar Perumda Pasar Jaya.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan telah menyatakan kesiapannya dalam mendukung proses relokasi pedagang dari Lokasi Sementara (Loksem) Barito. Sebanyak 11 unit truk dan sejumlah personel pengamanan telah disiapkan untuk memfasilitasi pemindahan ini. Kesiapan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menata kembali kawasan tersebut.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti, mengonfirmasi persiapan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap relokasi pedagang di Loksem JS 25, JS 26, dan JS 30 Barito. Jumlah personel yang akan dikerahkan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, memastikan kelancaran dan ketertiban selama proses relokasi berlangsung. Pihaknya juga telah melaporkan kesiapan ini kepada pimpinan untuk menjaga keamanan serta ketertiban lingkungan.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan telah menetapkan batas waktu pengosongan Loksem Barito hingga Minggu, 3 Agustus. Pemkot Jaksel juga siap membantu memfasilitasi pemindahan para pedagang ke sejumlah pasar di bawah naungan Perumda Pasar Jaya, memberikan opsi lokasi baru yang lebih terorganisir bagi mereka.
Dukungan Penuh Satpol PP dalam Relokasi Pedagang
Satpol PP Jakarta Selatan menunjukkan komitmennya dalam mendukung penataan kawasan Barito dengan menyiapkan armada dan personel yang memadai. Penyiapan 11 truk ini bertujuan untuk membantu pengangkutan barang dagangan dan peralatan milik pedagang, sehingga proses pemindahan dapat berjalan efisien dan minim hambatan. Langkah ini merupakan bagian dari koordinasi lintas sektor yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan.
Nanto Dwi Subekti menekankan bahwa kesiapan ini merupakan wujud dukungan penuh Satpol PP terhadap kebijakan penataan kota. Personel yang disiagakan akan bertugas mengamankan area relokasi serta membantu kelancaran lalu lintas di sekitar lokasi. Hal ini penting untuk memastikan tidak ada gangguan selama proses pemindahan berlangsung, serta menjaga ketertiban umum.
Kesiapan Satpol PP ini juga telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, termasuk Perumda Pasar Jaya dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI. Kolaborasi ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif relokasi terhadap mata pencarian pedagang. Dengan demikian, pedagang dapat segera melanjutkan aktivitas ekonomi mereka di lokasi yang baru.
Pilihan Lokasi Baru dan Penataan Kawasan
Para pedagang Loksem Barito diberikan beberapa pilihan lokasi pindah ke pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya. Pilihan ini diberikan untuk mengakomodasi kebutuhan pedagang agar tetap dapat berdagang di lingkungan yang kondusif. Pasar-pasar yang ditawarkan meliputi:
- Pasar Mampang
- Pasar Pondok Indah
- Pasar Pondok Labu
- Pasar Tebet Barat
- Pasar Tebet Timur
- Pasar Bata Putih
- Pasar Kebayoran Lama
Setelah Loksem Barito benar-benar kosong, kewenangan atas area tersebut akan sepenuhnya beralih kepada Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta. Hal ini menandai langkah strategis pemerintah provinsi dalam merencanakan pemanfaatan area tersebut untuk kepentingan publik yang lebih luas. Penataan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan kota yang lebih tertata dan berfungsi optimal.
Sebagai informasi tambahan, Pasar Barito sendiri sebelumnya telah direnovasi dan beroperasi kembali pada 13 Oktober 2023. Pasar ini memiliki 137 kios yang terdiri dari 85 kios hewan, 18 kios buah, dan 34 kios kuliner. Rencana relokasi pedagang Loksem ini terpisah dari operasional Pasar Barito yang sudah direvitalisasi, namun keduanya merupakan bagian dari upaya penataan kawasan secara menyeluruh.
Konteks Pengembangan Kawasan Barito
Pengosongan Loksem Barito juga berkaitan dengan rencana pengembangan kawasan yang lebih besar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, Pemprov DKI berencana menggabungkan tiga taman di Jakarta Selatan, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat, menjadi Taman Utama ASEAN. Proyek ini ditargetkan dapat diresmikan pada Desember 2025.
Namun, penamaan Taman ASEAN tersebut batal dan akan diganti menjadi Taman Bendera Pusaka. Perubahan nama ini dikarenakan perlunya waktu dan birokrasi panjang antarnegara untuk bisa menggunakan nama tersebut. Meskipun demikian, rencana pengembangan taman ini tetap berjalan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang terbuka hijau yang lebih representatif bagi warga Jakarta.
Penataan kawasan Barito secara komprehensif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan relokasi pedagang ke lokasi yang lebih teratur dan pengembangan taman, diharapkan kawasan ini akan menjadi lebih nyaman, bersih, dan fungsional. Upaya ini merupakan bagian dari visi Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan.