Fakta Unik: Kepri Siapkan 3.000 Hektare Lahan AI, Komdigi Dukung Transformasi Digital Kepri Atasi Blankspot
Kementerian Komdigi mendukung penuh inisiatif Transformasi Digital Kepri, termasuk penuntasan blankspot dan pembangunan kawasan AI seluas 3.000 hektare. Bagaimana detailnya?

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam mengatasi permasalahan infrastruktur digital. Dukungan ini mencakup penuntasan area blankspot dan sinyal lemah, serta pengembangan investasi kawasan kecerdasan buatan (AI) dan pusat data nasional. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong percepatan Transformasi Digital Kepri secara signifikan.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, telah menyampaikan dua usulan krusial ini dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, di Jakarta pada Jumat (26/7). Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi Kepri untuk memaparkan kondisi dan rencana pengembangan infrastruktur digitalnya. Kemkomdigi merespons positif visi jangka panjang yang diusung oleh Pemprov Kepri.
Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pemerataan akses digital di seluruh wilayah Kepri, khususnya di daerah terpencil. Selain itu, pembangunan kawasan AI dan pusat data diharapkan dapat menjadikan Kepri sebagai gerbang digital Indonesia. Proyek ambisius ini juga berpotensi besar untuk menarik investasi teknologi dan menciptakan lapangan kerja baru di masa depan.
Atasi Blankspot: Prioritas Nasional untuk Pemerataan Akses Digital
Pemerintah Provinsi Kepri telah melakukan identifikasi komprehensif terhadap kondisi jaringan komunikasi di wilayahnya. Data menunjukkan adanya 22 titik blankspot dan 124 daerah dengan sinyal lemah yang tersebar di lima kabupaten. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Bintan, Anambas, Lingga, Natuna, dan Karimun, yang sangat membutuhkan perhatian segera.
Beberapa area, seperti Natuna dan Anambas, termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Prioritas penanganan juga diberikan kepada wilayah lain seperti Tambelan, Dabo, dan Lingga. Penuntasan masalah blankspot di daerah 3T ini sejalan dengan agenda pemerataan transformasi digital nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.
Menanggapi usulan tersebut, Nezar Patria menegaskan bahwa data yang disampaikan oleh Dinas Kominfo Kepri sudah sangat lengkap dengan koordinat lokasi yang jelas. Unit pelaksana teknis Kemkomdigi, BAKTI Komdigi, akan segera bergerak cepat. Mereka akan menindaklanjuti 22 titik blankspot dan 124 daerah lemah sinyal untuk memastikan ketersediaan akses internet yang merata.
Membangun Pusat AI dan Data Nasional: Visi Strategis Kepri
Selain penuntasan blankspot, Pemprov Kepri juga memiliki rencana ambisius untuk membangun kawasan kecerdasan buatan dan pusat data nasional. Proyek ini akan berlokasi di Pulau Bintan, dengan menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare. Lokasi yang dipilih merupakan lahan bekas tambang yang strategis dan memiliki potensi besar.
Lahan tersebut memiliki akses langsung ke jaringan kabel laut internasional, yang merupakan kunci penting bagi konektivitas global. Selain itu, kawasan ini juga berpotensi besar untuk pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga air, surya, dan angin. Pemanfaatan sumber energi bersih ini akan mendukung operasional pusat data yang ramah lingkungan.
Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura menyatakan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur digital biasa. Ini adalah lompatan strategis untuk menjadikan Kepri sebagai beranda digital Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proyek ini akan mengintegrasikan pasokan listrik hingga satu gigawatt, mendukung klasifikasi data terbuka untuk layanan cloud pihak ketiga, serta mendapat dukungan Program Revitalisasi Nasional (PRN) untuk pengembangan energi di kawasan Tanjunguban dan Kijang.
Dukungan Komdigi dan Kolaborasi Multi Pihak
Nezar Patria memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pembangunan kawasan AI dan pusat data nasional di Kepri. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di daerah. Kemkomdigi melihat potensi besar Kepri dalam menjadi hub digital yang strategis di Indonesia.
Direktur Jenderal Teknologi Pemerintahan Digital Kementerian Komdigi, Mira Tayyiba, menambahkan bahwa pembangunan kawasan AI dan pusat data di Kepri merupakan proyek strategis. Proyek ini sepenuhnya akan dibiayai oleh sektor swasta, namun pemerintah daerah tetap harus dilibatkan secara aktif. Mira mendorong agar Pemda Kepri memperoleh kontribusi minimal 15 persen dari total nilai investasi.
Kolaborasi yang adil antara pemerintah pusat, daerah, dan swasta ini sangat ditekankan. Selain itu, Mira juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi hijau dalam operasionalisasi proyek tersebut. Pembangunan pusat data harus berbasis energi terbarukan dan sistem pendingin yang efisien, mengingat kebutuhan daya untuk pemrosesan AI sangat besar, sehingga pendekatan ramah lingkungan menjadi mutlak.