Fakta Unik Pitiek Kite Festival: Ajang Pelestarian Budaya Bali dan Kreativitas Generasi Muda
Pitiek Kite Festival kembali digelar di Denpasar sebagai ajang pelestarian warisan budaya Bali. Ribuan layangan unik bersaing memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota.

Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Pitiek Kite Festival. Festival layang-layang ini tidak hanya dianggap sebagai ajang kreativitas semata, melainkan juga sebagai upaya penting dalam pelestarian warisan budaya Bali yang kaya.
Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa secara langsung membuka festival tersebut di Denpasar. Beliau menegaskan dukungan penuh pemerintah kota terhadap kegiatan pelestarian kebudayaan memainkan layang-layang ini. Selain nilai ekonomis yang dapat diperoleh, layang-layang adalah warisan budaya khas Bali.
Jenis-jenis layangan seperti bebean, janggan, dan pecukan, yang hanya dapat ditemukan di Bali, menjadi daya tarik utama festival ini. Ajang tahunan ini juga berfungsi sebagai sarana efektif untuk mempererat kekompakan serta memicu kreativitas di kalangan generasi muda Bali.
Apresiasi Pemkot Denpasar untuk Pelestarian Budaya
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menekankan pentingnya Pitiek Kite Festival dalam menjaga identitas budaya lokal. Menurutnya, layang-layang bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga representasi seni dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Keunikan layangan Bali, seperti bebean dengan bentuk ikan, janggan dengan ekor panjang, dan pecukan yang ramping, menjadi ciri khas yang patut dilestarikan.
Dukungan pemerintah kota mencakup berbagai aspek, mulai dari fasilitas hingga promosi, demi kelancaran acara. Festival ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Penyelenggaraan Pitiek Kite Festival mampu menarik wisatawan dan penggemar layang-layang dari berbagai daerah.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para perajin layang-layang untuk menampilkan karya terbaik mereka. Interaksi antara seniman dan masyarakat dalam festival ini turut memperkaya pemahaman akan nilai-nilai budaya. Semangat kebersamaan dan sportivitas juga menjadi bagian tak terpisahkan dari gelaran akbar ini.
Ribuan Peserta Ramaikan Ajang Kreativitas Tahunan
Pitik Kite Festival diselenggarakan di Carik Abasan Sari, Banjar Pitik, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan. Acara ini berhasil menarik partisipasi luar biasa dari 1.010 peserta yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Total 15 kategori lomba disediakan untuk mengakomodasi beragam jenis layangan dan keterampilan peserta.
Pembukaan festival ditandai dengan penarikan layang-layang “Poleng” pertama oleh Wakil Wali Kota Arya Wibawa bersama para tamu undangan. Momen ini menjadi simbol dimulainya kompetisi yang penuh semangat dan kreativitas. Antusiasme peserta dan penonton terlihat jelas sepanjang acara, menunjukkan daya tarik Pitiek Kite Festival yang terus meningkat.
Ketua Panitia Pitiek Kite Festival, I Komang Yoga Cahyadi Putra, menjelaskan bahwa festival ini merupakan inisiatif dari Sekehe Teruna (ST) Setia Remaja Banjar Pitik Pedungan. Ajang ini telah memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya, menandakan konsistensi dan komitmen dalam melestarikan budaya layang-layang. Kesuksesan festival ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Denpasar.
Kategori Lomba dan Antusiasme Peserta
Pitik Kite Festival tahun 2025 akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 9 hingga 10 Agustus. Para peserta akan bersaing memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Denpasar yang menjadi simbol prestise dalam dunia layang-layang. Jumlah layangan yang terdaftar mencapai 1.010 unit, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap festival ini.
Kategori yang dilombakan sangat beragam, meliputi kelas remaja dan dewasa, dengan jenis layangan yang spesifik. Beberapa kategori yang dipertandingkan antara lain Bebean, Janggan Buntut, Pecukan, serta varian modern seperti Bebean big size plastik dan Celepuk cutting dan airbrush. Ada pula Janggan Buntut Mini plastik, Janggan plastik, dan Cotek Blolong, yang menambah variasi kompetisi.
Pendaftaran peserta telah dibuka sejak tanggal 15 Juni dan ditutup pada 8 Agustus 2025. Proses pendaftaran yang terstruktur memastikan semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemkot Denpasar, yang menjadi faktor krusial dalam kelancaran dan kesuksesan Pitiek Kite Festival.