Fantastis! Investasi Banten Semester I 2025 Tembus Rp60,74 Triliun, Bertahan di Lima Besar Nasional
Realisasi Investasi Banten pada semester I 2025 mencapai Rp60,74 triliun, menempatkan provinsi ini di lima besar nasional. Apa rahasia di balik capaian impresif ini?

Provinsi Banten mencatat capaian impresif dalam realisasi investasi pada semester I 2025. Total investasi yang masuk mencapai angka fantastis, yakni Rp60,74 triliun. Angka ini setara dengan 50,80 persen dari target nasional yang ditetapkan sebesar Rp119 triliun.
Prestasi ini menempatkan Banten secara konsisten di jajaran lima besar provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di tingkat nasional selama lima tahun terakhir. Capaian ini juga menunjukkan tren pertumbuhan positif yang berkelanjutan, meskipun kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan.
Gubernur Banten, Andra Soni, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari sinergi dan kerja sama yang solid antara pemerintah daerah, pelaku dunia usaha, serta seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi ini menjadi kunci utama dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.
Sektor Industri Pengolahan sebagai Penopang Utama
Andra Soni mengungkapkan bahwa sektor industri pengolahan, khususnya bidang kimia dan logam, berperan sebagai tulang punggung perekonomian Banten. Sektor-sektor ini tidak hanya menjadi pendorong utama investasi, tetapi juga penopang signifikan bagi struktur ekonomi daerah secara keseluruhan. Kontribusi mereka sangat vital dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi provinsi.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi kuatnya kinerja ekonomi Banten. Pada periode yang sama, pertumbuhan ekonomi Banten tercatat sebesar 5,33 persen. Angka ini melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,01 persen, menunjukkan resiliensi dan potensi besar yang dimiliki provinsi ini.
Lebih lanjut, Banten telah ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk pengembangan hilirisasi industri. Fokus utamanya adalah industri berbasis migas dan logam, termasuk pengembangan klaster petrokimia hulu yang memiliki skala signifikan. Kebijakan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi produk-produk lokal.
Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia sebagai Katalisator
Pemerintah Provinsi Banten secara aktif mendukung iklim investasi melalui pembangunan infrastruktur strategis. Proyek-proyek vital seperti pembangunan jalan, jembatan, dan pengembangan kawasan industri terus digenjot. Salah satu proyek penting adalah konektivitas jalan tol Serang–Panimbang yang ditargetkan rampung pada tahun 2026, diharapkan semakin meningkatkan aksesibilitas dan daya tarik investasi.
Realisasi investasi yang tinggi ini juga berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja. Tercatat sekitar 110.000 tenaga kerja telah terserap, dengan 99 persen di antaranya merupakan tenaga kerja Indonesia, termasuk warga lokal Banten. Penyerapan tenaga kerja yang masif ini berkontribusi signifikan terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka di provinsi tersebut.
Gubernur Andra Soni menegaskan komitmen Pemprov Banten untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Upaya ini diiringi dengan penyederhanaan dan digitalisasi proses perizinan, yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat masuknya investasi. Selain itu, pemerintah juga memperkuat keterkaitan antara dunia pendidikan dan dunia kerja untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan relevan dengan kebutuhan industri.
Visi Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Inklusif
Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen kuat dalam menyiapkan SDM unggul melalui program "link and match" antara pendidikan dan industri. Salah satu inisiatif konkret adalah kebijakan pendidikan gratis untuk jenjang SMA, SMK, dan SKh swasta. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga kerja terampil di masa depan, mendukung pertumbuhan Investasi Banten.
Andra Soni menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mewujudkan keadilan dan pemberdayaan masyarakat. "Setiap pabrik yang berdiri, setiap peluang kerja yang tercipta, adalah bagian dari ikhtiar membangun peradaban," ujarnya, menggarisbawahi filosofi pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Dengan kolaborasi yang solid antarpihak, Gubernur Andra Soni optimistis bahwa tren pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Banten akan terus berlanjut. Sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi fondasi utama untuk mencapai visi pembangunan yang lebih luas dan merata di seluruh wilayah provinsi.