Fariz RM Ditangkap Lagi! Masalah Keluarga Jadi Alasan Pakai Narkoba
Musisi Fariz RM kembali ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba; polisi menduga masalah keluarga menjadi penyebabnya.

Musisi senior Fariz RM kembali berurusan dengan hukum. Pada Kamis, 20 Februari 2025, polisi mengumumkan penangkapan Fariz RM (66) terkait kasus penyalahgunaan narkoba untuk keempat kalinya. Penangkapan ini terjadi setelah polisi mengamankan mantan sopirnya, ADK (42), yang menjadi pemasok narkoba kepada Fariz RM. Kasus ini melibatkan ganja seberat 7,4 gram dan sabu seberat 0,89 gram, dengan transaksi pembelian berkisar antara Rp100.000 hingga Rp200.000 per transaksi.
Penangkapan Fariz RM dilakukan di Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat, setelah sebelumnya ADK ditangkap di Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi mengungkapkan bahwa Fariz RM telah menggunakan narkoba selama satu tahun terakhir. Wakil Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Telly Areska, menyatakan bahwa permasalahan keluarga diduga menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba oleh Fariz RM.
"Mungkin dari hasil pemeriksaan sementara kita, saat ini ada karena ada permasalahan keluarga," ujar Kompol Telly Areska dalam konferensi pers. Namun, Fariz RM sendiri dalam keterangannya menyatakan bahwa tekanan popularitas di dunia hiburan juga menjadi faktor yang menyebabkan dirinya kembali mengonsumsi narkoba.
Kronologi Penangkapan dan Peran Mantan Sopir
Penangkapan ADK pada Senin, 17 Februari 2025, di Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi titik awal pengungkapan kasus ini. ADK ditangkap dengan barang bukti ganja. Dari keterangan ADK, polisi kemudian berhasil menangkap Fariz RM dua hari kemudian di Bandung. ADK diketahui pernah bekerja sebagai sopir Fariz RM pada periode 2020-2021.
Polisi menyita barang bukti berupa ganja dan sabu dari Fariz RM. Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka. ADK berperan sebagai pemasok narkoba kepada Fariz RM, sementara Fariz RM sebagai pengguna. Proses hukum pun akan terus berjalan terhadap kedua tersangka.
Kompol Telly Areska menambahkan bahwa polisi masih mendalami kemungkinan rehabilitasi bagi Fariz RM. "Nanti kita dalami untuk rehabilitasi, lagi kita dalami dalam pemeriksaan," tambahnya.
Tuduhan dan Ancaman Hukuman
Fariz RM disangkakan melanggar Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), dan Pasal 114 ayat (1) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman yang dihadapi Fariz RM cukup berat, yakni lima hingga 20 tahun penjara.
Kasus ini menandai penyalahgunaan narkoba keempat kalinya bagi Fariz RM. Sebelumnya, ia pernah terlibat kasus serupa pada tahun 2008, 2014, dan 2018. Kasus ini kembali menyoroti masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan artis dan pentingnya dukungan serta penanganan yang tepat bagi para pesohor yang mengalami masalah serupa.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) meliputi dua lokasi: Jalan Sunter, Kemayoran, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Dipati Ukur, Lebak Gede, Coblong, Bandung, Jawa Barat. Kedua lokasi ini terkait dengan transaksi dan penggunaan narkoba oleh Fariz RM.
Catatan Kasus dan Rehabilitasi
Riwayat penyalahgunaan narkoba Fariz RM yang telah terjadi beberapa kali menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas program rehabilitasi yang telah dijalani sebelumnya. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan dan penanganan komprehensif terhadap penyalahgunaan narkoba, termasuk dukungan sistemik bagi para artis yang berjuang melawan adiksi.
Polisi akan terus melakukan investigasi mendalam untuk memastikan semua aspek kasus ini terungkap. Proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan keputusan terkait rehabilitasi akan diambil setelah proses pemeriksaan selesai. Publik pun menunggu perkembangan selanjutnya dari kasus ini.