Festival Fashion Kuliner: Dorong Ekonomi Kreatif dan Buka Lapangan Kerja Lebih dari Dua Dekade
Menteri Ekonomi Kreatif mengapresiasi Festival Fashion Kuliner yang terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan menciptakan ribuan lapangan kerja. Bagaimana dampaknya terhadap industri lokal?

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, baru-baru ini menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival fashion dan kuliner di Jakarta. Acara-acara semacam ini dinilai memiliki peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Selain itu, festival ini juga terbukti efektif dalam membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
Apresiasi ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam 'Asta Cita' Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait peningkatan kualitas ketenagakerjaan. Sektor industri kreatif, termasuk fashion dan kuliner, kini dipandang sebagai kekuatan baru yang signifikan dalam perekonomian bangsa. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pengembangan potensi lokal.
Festival fashion dan kuliner dirancang sebagai platform vital untuk menghubungkan desainer, praktisi ekonomi kreatif, media, pemerintah, dan masyarakat luas. Tujuannya adalah menciptakan ruang kolaborasi yang memperlihatkan keragaman dan potensi terbaik bangsa. Inisiatif ini telah berlangsung selama lebih dari dua dekade, menunjukkan konsistensi dan dampak positifnya.
Peran Strategis Festival dalam Ekonomi Kreatif
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan, sektor fashion dan kuliner ditetapkan sebagai sub-sektor prioritas dalam ekonomi kreatif. Kedua sektor ini termasuk dalam klaster kreativitas berbasis budaya dan desain. Oleh karena itu, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Menurut Menteri Teuku Riefky Harsya, industri fashion dan kuliner Indonesia telah berkembang menjadi entitas kreatif yang diakui secara global. Hal ini menunjukkan bahwa produk dan talenta lokal memiliki daya saing internasional. Pengakuan ini menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk terus memperkuat posisinya di kancah global.
Penyelenggaraan festival-festival ini bertujuan untuk menjadi jembatan bagi berbagai pihak. Kolaborasi antara desainer, pelaku usaha, media, dan pemerintah diharapkan dapat menciptakan sinergi positif. Sinergi ini penting untuk memajukan industri kreatif secara berkelanjutan.
Mendorong Talenta Lokal ke Panggung Dunia
Kementerian Ekonomi Kreatif menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif seperti Jakarta Fashion Food Festival (JF3). Acara ini tidak hanya menyediakan ruang bagi ekspresi kreatif. Lebih dari itu, JF3 juga membuka peluang ekonomi baru dan memperluas jaringan global bagi para pelaku ekonomi kreatif lokal.
Dukungan tersebut sangat penting mengingat festival ini telah konsisten berjalan selama lebih dari dua dekade. Keberlangsungan acara ini membuktikan komitmen dalam memajukan industri kreatif. Ini juga menunjukkan bahwa festival semacam ini mampu memberikan dampak jangka panjang bagi pelaku usaha.
Ketua JF3, Soegianto Nagaria, menambahkan bahwa acara ini bukan sekadar pameran. JF3 juga diharapkan dapat mempromosikan desainer lokal dan membawa produk-produk mereka ke panggung global. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan pengakuan terhadap karya anak bangsa.
Menteri Riefky menegaskan bahwa kini adalah saatnya untuk bekerja sama menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ini akan didorong oleh bakat-bakat lokal, kearifan budaya, warisan leluhur, dan inovasi tanpa henti. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi industri kreatif Indonesia.