Fikes UMPR Cegah PIMS di Kalangan Remaja: Edukasi dan Komunitas PelajarMu Bebas PIMS
Fakultas Ilmu Kesehatan UMPR berkolaborasi mencegah Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di kalangan remaja melalui edukasi dan pembentukan komunitas PelajarMu Bebas PIMS.

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (Fikes UMPR) mengambil langkah proaktif dalam mencegah penyebaran Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di kalangan siswa sekolah. Program pengabdian masyarakat yang inovatif ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan siswa Palang Merah Remaja (PMR) SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya. Kegiatan edukasi ini diluncurkan di Palangka Raya pada Jumat, 28 Februari 2024, sebagai respons terhadap ancaman serius PIMS bagi remaja yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan faktor risiko.
Ketua tim Pengabdian Masyarakat Fikes UMPR, Windya Nazmatur R STr AK MBiomed, menjelaskan bahwa program ini awalnya menyasar 20 siswa-siswi PMR. Program ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan dalam pencegahan PIMS di lingkungan mereka. "Kami mengajak diskusi atau Focus Group Discussion (FGD) siswa-siswi tersebut serta menjadi pelopor remaja yang bergerak dalam pemberian edukasi dan pencegahan terhadap PIMS," ungkap Windy.
Tim dosen dari D4 Teknologi Laboratorium Medis dan D3 Farmasi, yang beranggotakan Fera Sartika MSi, Fitria Hariati R MBiotek, Al Hidayani MSi, dan Apt Rezqi Handayani, turut berperan aktif dalam program ini. Mereka menyadari betapa pentingnya edukasi dini untuk mencegah penyebaran PIMS dan komplikasi serius seperti HIV-AIDS yang dapat ditimbulkannya. Edukasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan PIMS, faktor risikonya, dan cara pencegahannya.
Edukasi Komprehensif dan Pembentukan Komunitas
Metode edukasi yang digunakan meliputi diskusi kelompok terarah (FGD) dan penyuluhan yang berbasis pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum penyuluhan untuk mengukur pengetahuan awal siswa tentang PIMS, sementara post-test dilakukan setelah penyuluhan untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka. Hasilnya diharapkan menunjukkan peningkatan pemahaman siswa setelah mengikuti program edukasi ini.
Selain penyuluhan langsung, program ini juga mendorong terciptanya komunitas online bernama 'PelajarMu Bebas PIMS'. Komunitas ini akan dikelola langsung oleh siswa dan bertujuan untuk menyebarkan informasi pencegahan PIMS melalui konten-konten menarik dan kekinian di media sosial. Hal ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak remaja dan memberikan edukasi yang lebih efektif dan mudah diakses.
Windy berharap, komunitas ini akan menjadi wadah bagi siswa untuk saling mendukung dan berbagi informasi tentang PIMS. Dengan begitu, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga termotivasi untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Fikes UMPR dalam memerangi PIMS dan melindungi kesehatan remaja.
Pentingnya Pencegahan PIMS di Kalangan Remaja
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Remaja awal sangat rentan terhadap IMS karena rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan tentang IMS, faktor risiko IMS, dan komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Kurangnya pengetahuan masyarakat, terutama remaja, tentang PIMS dapat meningkatkan kejadian PIMS dan mengakibatkan komplikasi berbahaya seperti HIV/AIDS.
Oleh karena itu, program edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja tentang PIMS. Dengan pengetahuan yang memadai, remaja dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan melindungi diri dari risiko tertular PIMS. Program ini juga menekankan pentingnya peran aktif remaja dalam mencegah penyebaran PIMS di lingkungan mereka.
Melalui kombinasi edukasi langsung dan pembentukan komunitas online, program ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menekan angka kejadian PIMS di kalangan remaja dan mencegah komplikasi berbahaya seperti HIV/AIDS. Inisiatif ini merupakan contoh nyata kolaborasi yang efektif antara akademisi, mahasiswa, dan siswa dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat ditiru oleh lembaga pendidikan lainnya dalam upaya pencegahan PIMS di kalangan remaja. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang lebih sehat dan terbebas dari ancaman PIMS.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka kejadian PIMS di kalangan remaja dapat ditekan dan komplikasi berbahaya seperti HIV/AIDS dapat dicegah. Komitmen Fikes UMPR dalam hal ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lain untuk melakukan hal serupa.