Film "Menuju Pelaminan": Pesona Yogyakarta dan Padang di Layar Lebar, Promosikan Pariwisata Indonesia
Film "Menuju Pelaminan" garapan PFN dan Rekam Film, menampilkan keindahan Yogyakarta dan Padang, sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.

Film terbaru produksi PT Produksi Film Negara (Persero) atau PFN, "Menuju Pelaminan", bukan hanya menyuguhkan hiburan semata. Lebih dari itu, film ini secara efektif mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Yogyakarta dan Padang, kepada khalayak luas, baik domestik maupun internasional. Proses syuting yang dilakukan di kedua kota tersebut memungkinkan penonton untuk menikmati panorama alam dan arsitektur khas kedua daerah tersebut.
"Menuju Pelaminan", hasil kolaborasi PFN dengan Rekam Film, Little Green White (Singapura), dan One Light Holdings (Singapura), mengisahkan dinamika persiapan pernikahan dua keluarga dengan latar belakang budaya berbeda, Jawa dan Minang. Film ini mendapatkan dukungan melalui program 'Pitching Forum' Indonesia Film Financing (IFF) PFN, yang memfasilitasi pengambilan gambar di lokasi-lokasi ikonik di Yogyakarta dan Padang. Hal ini menunjukkan komitmen PFN dalam mendukung karya perfilman yang juga dapat berkontribusi pada sektor pariwisata.
Project Leader IFF PFN, Dirana Sofiah, menjelaskan bahwa pemilihan Yogyakarta dan Padang sebagai lokasi syuting didasari oleh potensi besar kedua daerah tersebut sebagai destinasi wisata. "Kami melihat potensi besar dalam film ini. Dengan menampilkan keindahan Yogyakarta dan Padang, kami berharap dapat menarik daya tarik terhadap kedua daerah di Indonesia ini," ujar Dirana dalam rilis pers di Jakarta, Sabtu. Harapannya, film ini dapat menjadi media promosi yang efektif dan menarik minat wisatawan untuk mengunjungi kedua kota tersebut.
Kisah Pernikahan dan Pesona Budaya
Selain menyajikan cerita drama keluarga dengan sentuhan komedi situasi ringan, "Menuju Pelaminan" juga mengangkat nilai-nilai kekeluargaan dan keberagaman budaya Indonesia. Konflik dan dinamika yang terjadi antar keluarga dalam film ini dibalut dengan keindahan alam dan arsitektur khas Yogyakarta dan Padang, menciptakan pengalaman visual yang memukau bagi penonton. Kombinasi cerita yang menarik dengan visual yang indah diharapkan dapat menarik minat penonton dari berbagai kalangan.
Dirana Sofiah menambahkan, "Kami ingin film ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi jendela bagi dunia untuk melihat keindahan dan kekayaan budaya Indonesia." Hal ini menunjukkan bahwa film ini dirancang tidak hanya untuk tujuan komersial, tetapi juga untuk mempromosikan Indonesia di kancah internasional melalui sektor perfilman. Dengan demikian, "Menuju Pelaminan" diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan citra Indonesia di mata dunia.
Proses pengambilan gambar film "Menuju Pelaminan" telah dimulai sejak November 2024. Dengan penayangannya nanti, diharapkan film ini dapat memberikan dampak positif bagi industri pariwisata Indonesia, sejalan dengan komitmen PFN untuk terus mendukung produksi film-film berkualitas yang dapat mempromosikan potensi pariwisata Indonesia di kancah internasional. Film ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara industri perfilman dan pariwisata, saling mendukung dan meningkatkan daya saing masing-masing sektor.
Dengan menggabungkan cerita yang menarik dengan keindahan alam Indonesia, "Menuju Pelaminan" diharapkan tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mempromosikan potensi pariwisata Indonesia. Film ini menjadi bukti nyata bagaimana industri perfilman dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian dan citra Indonesia di mata dunia. Melalui kolaborasi yang baik antara PFN dan berbagai pihak, diharapkan akan lebih banyak film-film berkualitas yang mampu mengangkat keindahan Indonesia di kancah internasional.
Potensi Pariwisata Indonesia
Film "Menuju Pelaminan" memiliki potensi besar dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Dengan menampilkan keindahan alam dan budaya Yogyakarta dan Padang, film ini dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi kedua daerah tersebut. Pemilihan lokasi syuting yang strategis dan menampilkan berbagai tempat wisata ikonik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.
Selain itu, film ini juga dapat memperkenalkan budaya Jawa dan Minang kepada penonton internasional. Dengan menampilkan tradisi pernikahan kedua budaya tersebut, film ini dapat memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan minat wisatawan asing untuk mempelajari dan mengalami budaya Indonesia secara langsung.
Dengan demikian, "Menuju Pelaminan" tidak hanya menjadi film hiburan, tetapi juga menjadi alat promosi yang efektif untuk pariwisata Indonesia. Film ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional, ke Yogyakarta dan Padang, serta memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Melalui film ini, diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi di kedua daerah tersebut, karena sektor pariwisata akan mendapatkan manfaat langsung dari promosi yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor andalan perekonomian Indonesia.