FKM Unhas Bergabung dengan Konsorsium Kesehatan Lingkungan Global, Buka Peluang Riset dan Kolaborasi Internasional
Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas resmi menjadi anggota Pacific Basin Consortium of Environmental Health, membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan kebijakan kesehatan lingkungan global.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi bergabung dengan Pacific Basin Consortium (PBC) of Environmental Health, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada isu kesehatan lingkungan di kawasan Pasifik. Bergabungnya FKM Unhas diumumkan pada Rabu, 26 Maret 2024 di Makassar, dan diharapkan akan membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan kebijakan kesehatan lingkungan berskala internasional.
Keanggotaan ini memberikan akses bagi FKM Unhas untuk berkolaborasi dengan para peneliti terkemuka dunia dalam mengatasi tantangan kesehatan lingkungan yang mendesak. Dekan FKM Unhas, Prof. Sukri Palutturi, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat dan memperluas jejaring internasional FKM Unhas. "Manfaat yang diperoleh dari keanggotaan ini, antara lain membangun koalisi agar dapat saling terhubung dan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok penelitian terkemuka di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan kesehatan lingkungan yang mendesak," ungkap Prof. Sukri.
PBC of Environmental Health tidak hanya memfasilitasi kolaborasi riset, tetapi juga berperan sebagai wadah berbagi informasi, kebijakan, strategi, dan temuan penelitian terkait isu kesehatan dan lingkungan di kawasan Pasifik. Organisasi ini juga aktif dalam mendorong dan mempromosikan kebijakan berkelanjutan untuk pengelolaan isu-isu lingkungan dan kesehatan.
Peluang Kolaborasi Riset dan Pengembangan Kebijakan
Keanggotaan FKM Unhas dalam PBC of Environmental Health membuka berbagai peluang, termasuk partisipasi dalam konferensi internasional, akses ke program pelatihan, dan kesempatan untuk mengajukan permohonan bantuan dana. Prof. Sukri menambahkan, keanggotaan ini juga memberikan pengakuan internasional bagi FKM Unhas, termasuk kesempatan untuk menominasikan kolega untuk penghargaan bergengsi Chair Award for Outstanding Service to PBC.
Selain itu, anggota juga berhak atas pengurangan biaya konferensi dan program pelatihan. "Kita juga berhak mengajukan permohonan bantuan dana untuk menghadiri pertemuan tahunan konsorsium, membina jaringan global dan pertukaran pengetahuan," tambah Prof. Sukri. Keanggotaan ini dirancang untuk memperkuat jaringan profesional, meningkatkan penelitian, pengembangan kebijakan, dan upaya manajemen dalam bidang kesehatan lingkungan.
Dalam konteks pendidikan, keanggotaan ini memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa FKM Unhas untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, meningkatkan pengembangan profesional, dan merancang program penelitian kolaboratif bersama anggota konsorsium lainnya. Hal ini sejalan dengan komitmen FKM Unhas untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global di bidang kesehatan lingkungan.
Jaringan Global untuk Kesehatan Lingkungan
PBC of Environmental Health memiliki empat jenis keanggotaan: organisasi, perorangan, mahasiswa, dan khusus. Dr. Hasnawati Amqam, salah satu anggota perorangan PBC of Environmental Health dan Ketua Program Studi S1 FKM Unhas, menjelaskan bahwa keanggotaan terbuka untuk organisasi yang terlibat dalam penelitian, pengembangan kebijakan, atau manajemen lingkungan dan kesehatan, baik dari sektor akademis, industri, maupun pemerintah.
Anggota organisasi memiliki hak suara dan prioritas untuk mendapatkan bantuan keuangan kegiatan konsorsium dan program penelitian kolaboratif. Keanggotaan FKM Unhas dalam konsorsium ini menunjukkan komitmen Unhas terhadap upaya global untuk meningkatkan kesehatan lingkungan melalui penelitian, kolaborasi, dan advokasi. Dengan bergabungnya FKM Unhas, diharapkan akan tercipta sinergi dan kolaborasi yang lebih luas dalam mengatasi tantangan kesehatan lingkungan di Indonesia dan kawasan Pasifik.
Beberapa universitas ternama telah bergabung dalam PBC of Environmental Health, antara lain International University, VNU-HCM, University of Texas di San Antonio (UTSA), Griffith University, Louisiana State University, University of Victoria, Hokkaido University, dan University of Guelph. Keikutsertaan FKM Unhas di antara universitas-universitas bergengsi ini semakin memperkuat posisi Unhas di kancah internasional dan menunjukkan komitmennya terhadap riset dan pengembangan di bidang kesehatan lingkungan.
Dengan bergabungnya FKM Unhas dalam PBC of Environmental Health, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang lebih intensif dalam riset dan pengembangan kebijakan kesehatan lingkungan, serta peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di bidang ini. Hal ini akan berkontribusi pada upaya global untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat.