FKPT Kalsel Waspadai Ancaman Radikalisme di Media Sosial
Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Selatan (FKPT Kalsel) meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme melalui media sosial di era digital.

Banjarmasin, 15 Maret 2024 (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Selatan (FKPT Kalsel) meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme yang semakin masif di era digital, khususnya melalui media sosial. Ketua FKPT Kalsel, Muhammad Fauzi Makki, mengungkapkan keprihatinannya terkait penyebaran konten-konten radikalisme dan terorisme di dunia maya. Beliau menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan untuk menanggulangi ancaman tersebut.
"Saat ini begitu bebas konten-konten di media sosial di era digital ini, kita harus tingkatkan waspada paham-paham radikalisme dan terorisme," ujar Ketua FKPT Kalsel, Muhammad Fauzi Makki di Banjarmasin, Sabtu.
Bahaya penyebaran paham radikalisme melalui media sosial dinilai sangat serius. Media sosial, dengan jangkauannya yang luas dan kemampuannya menembus batas geografis, menjadi alat yang efektif bagi kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda dan merekrut anggota baru. Hal ini menjadi perhatian utama FKPT Kalsel dalam upaya pencegahan terorisme.
Ancaman Radikalisme di Era Digital
Menurut Muhammad Fauzi Makki, media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, media sosial dapat menyatukan orang-orang yang terpisah jarak dan waktu, serta menjadi wadah pertukaran ide dan pikiran. Namun di sisi lain, media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan konten negatif dan ideologi radikal yang mengancam tatanan sosial.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini menjelaskan bahwa platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi. Kemudahan akses dan jangkauan luas ini disalahgunakan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda dan merekrut anggota baru dengan biaya yang relatif rendah namun dampaknya sangat besar.
Organisasi ekstremis, kata Fauzi, mengeksploitasi platform media sosial untuk menyebarkan propaganda, merekrut anggota baru, dan memperkuat ideologi mereka. Hal ini menjadi tantangan besar bagi FKPT Kalsel dalam upaya pencegahan terorisme di era digital.
Upaya Pencegahan FKPT Kalsel
Menanggapi tantangan tersebut, FKPT Kalsel berkomitmen untuk memperkuat sosialisasi pencegahan radikalisme dan terorisme. Fauzi menyatakan bahwa FKPT Kalsel akan lebih gencar dalam mensosialisasikan upaya pencegahan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.
Sebagai pengurus FKPT Kalsel yang baru, Fauzi berkomitmen untuk mensinergikan program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI pada tahun 2025. Sinergi ini akan dilakukan dengan melaksanakan program BNPT bersamaan dengan kegiatan FKPT daerah, sehingga upaya pencegahan terorisme dapat lebih efektif dan terintegrasi.
FKPT Kalsel menyadari pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme. Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan upaya pencegahan dapat lebih optimal dan mampu melindungi masyarakat dari ancaman tersebut.
Pencegahan radikalisme dan terorisme membutuhkan peran serta seluruh elemen masyarakat. Meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan terhadap konten-konten radikal di media sosial menjadi kunci penting dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman tersebut. FKPT Kalsel berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam melaporkan konten-konten yang mencurigakan kepada pihak berwajib.