Food Estate: Strategi Pemerintah Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah terus mengembangkan program food estate di Merauke, Papua, sebagai upaya strategis mencapai ketahanan pangan nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Food Estate Merauke: Upaya Pemerintah Tingkatkan Ketahanan Pangan Nasional
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program food estate, khususnya di Merauke, Papua, sebagai langkah kunci dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Hal ini disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Selasa lalu di Jakarta, dalam acara Peluncuran USABC Sector Overview Report.
Susiwijono menekankan pentingnya optimalisasi program food estate, terutama di Merauke yang telah dirancang sejak beberapa tahun lalu. Kawasan ini diharapkan menjadi lumbung pangan andalan Indonesia. Program food estate sendiri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), yang mengintegrasikan pengembangan pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam satu kawasan.
Mengapa Food Estate Penting?
Program food estate diyakini sebagai strategi efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan lewat intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi artinya meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada, sementara ekstensifikasi berarti membuka lahan baru untuk pertanian. Dengan demikian, program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.
Bagaimana Food Estate di Merauke?
Pengembangan food estate di Merauke mencakup tiga proyek besar. Pertama, pengembangan perkebunan tebu dan bioetanol seluas 500.000 hektare. Kedua, optimalisasi lahan (Oplah) dari 40.000 hektare menjadi 100.000 hektare. Ketiga, dan yang terbesar, pengembangan sawah baru seluas satu juta hektare yang dikerjasamakan antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian.
Potensi dan Tantangan Food Estate Merauke
Pengembangan food estate di Merauke, dengan potensi ekspor ke kawasan Pasifik, mendapat perhatian luas, termasuk dari akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen), Julius Ary Mollet. Namun, Mollet mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dan hak ulayat masyarakat adat. Ia menekankan perlunya memastikan proyek ini tidak melanggar kawasan konservasi dan menghormati hak-hak masyarakat setempat, mengingat keberadaan spesies hewan langka di Papua.
Kesimpulan
Program food estate di Merauke merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan. Meskipun penuh tantangan, proyek ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi pangan dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat, dan perhatian terhadap aspek sosial dan lingkungan.