FPCI Sarankan Prabowo Kunjungi Negara ASEAN, Tegaskan Komitmen AOIP
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) merekomendasikan Presiden Prabowo Subianto untuk mengunjungi negara-negara ASEAN dan menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) berdasarkan hasil ASEAN Peoples' Percepti

FPCI menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk mengunjungi sejumlah negara ASEAN guna menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP). Rekomendasi ini muncul setelah hasil ASEAN Peoples' Perceptions Survey 2024 dirilis.
Pendiri dan Ketua FPCI, Dino Patti Djalal, menekankan pentingnya kunjungan tersebut. Menurutnya, langkah ini diperlukan untuk memperkuat kepercayaan di kawasan ASEAN. Dino menyatakan, "Presiden harus mengunjungi sebagian besar negara ASEAN dalam enam bulan ke depan. Kita perlu menegaskan kembali dukungan dan dorongan kita terhadap Prospek ASEAN untuk Indo-Pasifik yang belum terlaksana." Pernyataan ini disampaikan dalam acara Publication of FPCI-ERIA ASEAN Peoples' Perceptions Survey (APPS) 2024 Report di Jakarta.
Dino berpendapat kunjungan ke kawasan Asia Tenggara sangat penting. Hal ini mengingat Asia Tenggara menjadi basis utama kebijakan luar negeri Indonesia, sementara kunjungan Presiden Prabowo sebelumnya telah mencakup Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa. Selain menegaskan komitmen terhadap AOIP, Indonesia juga perlu menjelaskan strategi ASEAN-nya secara jelas. Dino mempertanyakan, "Apa strategi ASEAN kita? Apakah kita ingin memposisikan Indonesia sebagai pemimpin ASEAN? Dan jika ya, apa langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapainya?"
Spica A. Tutuhatunewa, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, menanggapi rekomendasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa AOIP merupakan satu-satunya strategi Indonesia di level ASEAN yang diinisiasi Indonesia sendiri. Spica menambahkan bahwa visi misi AOIP sejalan dengan visi misi pemerintah saat ini, tinggal bagaimana mengimplementasikannya. "Yang penting bagi kita sekarang adalah bagaimana mengoperasionalisasikan. Jadi, setiap strategi Indo Pacific harusnya bisa bersinergi dengan AOIP. Jadi tidak setiap negara yang memiliki strategi Indo-Pacific seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, tidak melalukan aktivitas sendiri," ujarnya.
Selain itu, FPCI juga merekomendasikan agar ASEAN lebih tegas dalam meningkatkan konektivitas dan memperkuat kerja sama ekonomi serta sosial budaya dengan mitra dialognya. Prioritas lainnya adalah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta mengurangi potensi fragmentasi ekonomi. ASEAN Peoples' Perceptions Survey 2024 dilakukan secara daring pada 19 Agustus hingga 1 November 2024, melibatkan 2.028 responden dari seluruh negara ASEAN dan Timor Leste. Survei ini memberikan gambaran tentang persepsi Asia Tenggara terhadap mitra dialognya, termasuk Australia, Cina, Uni Eropa, India, Jepang, Rusia, Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Kesimpulannya, FPCI mendorong Presiden Prabowo untuk memprioritaskan kunjungan ke negara-negara ASEAN. Hal ini untuk memperkuat komitmen Indonesia terhadap AOIP dan memperjelas strategi Indonesia dalam konteks ASEAN. Rekomendasi ini didasari oleh hasil survei yang menunjukkan pentingnya peran Indonesia di kawasan.