Gempa Poso Magnitudo 6.0: 29 Warga Terluka, Dua Kritis, dan Belasan Kali Gempa Susulan Terjadi
Gempa Poso berkekuatan magnitudo 6.0 mengguncang Sulawesi Tengah, menyebabkan 29 warga terluka dan kerusakan. Bagaimana kondisi terkini pascagempa?

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.0 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu pagi. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 05.38 WITA, memicu kepanikan di kalangan warga setempat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 29 orang terdampak, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Pusat gempa terletak di darat, sekitar 18 kilometer barat laut Poso, pada kedalaman 10 kilometer. Getaran kuat dirasakan selama kurang lebih 15 detik di beberapa desa, termasuk Masani dan Tokorondo. Warga berhamburan keluar rumah mencari tempat aman, khawatir akan dampak lebih lanjut.
Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa timnya segera bergerak untuk memberikan bantuan dan memastikan respons darurat. Kebutuhan mendesak seperti tenda dan pasokan medis menjadi prioritas utama. Masyarakat diimbau tetap tenang namun waspada terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.
Dampak dan Kondisi Korban Gempa Poso
Dari total korban yang terdampak Gempa Poso, 13 orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Dua di antara pasien tersebut dilaporkan dalam kondisi kritis, memerlukan perawatan intensif. Sementara itu, enam korban lainnya dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tokorondo untuk penanganan awal.
Selain korban luka, Gempa Poso juga menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Salah satu bangunan ibadah, Gereja Elim di Desa Masani, dilaporkan mengalami kerusakan signifikan. Tim penanggulangan bencana masih terus melakukan pendataan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan lain di wilayah terdampak.
Getaran Gempa Poso dirasakan cukup kuat di berbagai wilayah, khususnya di Kecamatan Poso Pesisir. Desa-desa seperti Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape merasakan guncangan selama sekitar 15 detik. Meskipun demikian, gempa dengan intensitas sedang juga dirasakan selama tujuh detik di Kabupaten Sigi, namun belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa di sana.
Langkah Cepat Penanganan dan Imbauan Kewaspadaan
Menyikapi dampak Gempa Poso, Kepala BNPB Suharyanto menginstruksikan timnya untuk segera memperkuat koordinasi dengan instansi regional. Bantuan di lokasi kejadian dan respons darurat yang cepat menjadi fokus utama. Kebutuhan mendesak yang telah dilaporkan meliputi penyediaan tenda pengungsian dan pasokan medis untuk para korban.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga turut berperan aktif dalam memantau situasi pascagempa. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melaporkan bahwa hingga pukul 07.10 WITA, telah terjadi 10 kali gempa susulan. Gempa susulan terkuat tercatat berkekuatan magnitudo 3.2, sementara sisanya rata-rata berkisar magnitudo 2.0.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan. Penting bagi warga untuk mencari tempat yang aman, menghindari bangunan yang retak, dan mempersiapkan perlengkapan darurat dengan kebutuhan dasar. BMKG memastikan bahwa hasil pemodelan menunjukkan Gempa Poso ini tidak memiliki potensi untuk memicu tsunami, memberikan sedikit kelegaan di tengah kekhawatiran.