Gencatan Senjata Gaza: Perundingan Tahap Kedua di Doha
Perundingan tahap kedua gencatan senjata Gaza akan berlanjut di Doha akhir pekan ini setelah Israel mengkonfirmasi partisipasi delegasinya menyusul pertemuan Netanyahu dengan pejabat AS.
Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, memastikan delegasi negaranya akan hadir dalam perundingan tahap kedua gencatan senjata di Jalur Gaza yang akan berlangsung di Doha, Qatar, akhir pekan ini. Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh kantor Netanyahu, menyusul pertemuan penting di Washington.
Pertemuan di Washington melibatkan Netanyahu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, dan utusan khusus Presiden Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Hasil pertemuan tersebut dinilai konstruktif dan menghasilkan kesepakatan partisipasi Israel dalam perundingan di Doha. Kantor Netanyahu menyebut diskusi berlangsung dalam suasana yang bersahabat.
Setelah kembali dari Amerika Serikat, Netanyahu berencana menggelar rapat kabinet keamanan. Tujuannya untuk membahas strategi negosiasi Israel pada tahap kedua perjanjian gencatan senjata ini, guna memastikan langkah-langkah selanjutnya selaras dengan kepentingan nasional.
Sebagai informasi, gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, telah disepakati pada 15 Januari lalu. Gencatan senjata sementara ini berdurasi 42 hari.
Baik Israel maupun Hamas menyatakan komitmen untuk mengakhiri konflik yang telah menelan korban jiwa lebih dari 47.500 warga Palestina dan sekitar 1.500 warga Israel dalam 15 bulan terakhir. Konflik ini juga berdampak luas, hingga ke Lebanon dan Yaman, bahkan memicu serangan rudal antara Israel dan Iran.
Tahap pertama perjanjian gencatan senjata telah mencakup beberapa poin penting, yaitu pertukaran tahanan terbatas, penarikan pasukan Israel dari perbatasan Gaza, dan pengiriman bantuan kemanusiaan. Sementara itu, tahap kedua dan ketiga masih dalam proses negosiasi dan akan dibahas lebih lanjut di Doha.
Pertemuan di Doha ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan, demi mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza dan menciptakan perdamaian yang lebih stabil di kawasan tersebut. Keberhasilan perundingan ini sangat penting bagi stabilitas regional dan kemanusiaan.
