Gubernur Aceh Usul Tambah Kuota Haji dan Umrah Langsung dari Banda Aceh
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengusulkan penambahan kuota haji dan penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh kepada BPH RI, guna meningkatkan pelayanan jamaah haji dan umrah asal Aceh.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengajukan usulan penting kepada Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (BPH RI) pada Sabtu lalu di Banda Aceh. Usulan tersebut mencakup penambahan kuota haji untuk Aceh dan penerbangan umrah langsung dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar. Permintaan ini disampaikan langsung kepada Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf, saat kunjungan silaturahmi ke Meuligoe Gubernur Aceh. Usulan ini dilatarbelakangi oleh masa tunggu haji yang cukup panjang dan kebutuhan akan akses penerbangan umrah yang lebih mudah bagi jamaah Aceh.
Alasan di balik usulan penambahan kuota haji adalah masa tunggu yang lama bagi jamaah Aceh. Dengan jumlah penduduk Aceh sekitar 5,5 juta jiwa, Gubernur Manaf berharap kuota haji Aceh dapat dinaikkan menjadi 5.500 jamaah, mengingat kuota tahun ini hanya 4.378 jamaah (termasuk petugas). Saat ini, banyak jamaah umrah Aceh masih harus berangkat dari Medan, Sumatera Utara. Oleh karena itu, usulan penerbangan umrah langsung dari Bandara SIM diajukan, mengingat bandara tersebut telah memiliki fasilitas dan pelayanan imigrasi yang memadai.
Gubernur Manaf juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Aceh dan BPH RI untuk meningkatkan kualitas pelayanan jamaah haji dan umrah. Beliau berharap biaya untuk petugas dan pendamping haji Aceh dapat ditanggung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan lagi melalui anggaran daerah. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Aceh untuk mendukung peningkatan layanan haji dan umrah bagi masyarakatnya. "Pemerintah Aceh siap menjadi mitra aktif dalam mendukung peningkatan layanan ini sebagai bagian dari pengabdian untuk umat," ujar Gubernur Manaf.
Penambahan Kuota Haji dan Kemudahan Akses Umrah
Menanggapi usulan Gubernur Aceh, Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf, menyatakan akan mempertimbangkan penambahan kuota haji untuk Aceh. Sebagai bentuk dukungan awal, beliau berencana menambah kuota haji Aceh sebanyak 500 jamaah. Namun, terkait permintaan pembiayaan petugas haji melalui APBN, KH Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut di luar kewenangan BPH RI.
Terkait usulan penerbangan umrah langsung dari Aceh, KH Irfan menyambut positif dan berjanji akan segera melakukan kajian bersama instansi terkait untuk merealisasikannya. Hal ini menunjukkan keseriusan BPH RI dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat Aceh. Kajian ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk kelayakan ekonomi dan operasional penerbangan umrah langsung dari Bandara SIM.
KH Irfan juga mengapresiasi peran Aceh dalam penyelenggaraan haji dan menyebut kunjungannya ke Aceh sebagai kunjungan yang istimewa. "Kunjungan kami ke Aceh kali ini sangat istimewa, karena banyak hal yang bisa kami pelajari dari Aceh. Sejak dulu, Aceh telah menunjukkan peran besar dalam penyelenggaraan haji. Bahkan, ulama-ulama Aceh sudah memikirkan bagaimana dana haji bisa memberi manfaat kembali bagi masyarakat," ungkap KH Mochamad Irfan Yusuf.
Dukungan Pemerintah Aceh untuk Peningkatan Layanan Haji dan Umrah
Pemerintah Aceh telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung peningkatan layanan haji dan umrah bagi masyarakatnya. Selain mengusulkan penambahan kuota dan penerbangan langsung, Pemerintah Aceh juga siap menjadi mitra aktif BPH RI dalam berbagai program peningkatan layanan. Hal ini menunjukkan sinergi yang positif antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam upaya memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji dan umrah.
Usulan ini diharapkan dapat segera direalisasikan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi jamaah haji dan umrah asal Aceh. Penambahan kuota haji akan mengurangi masa tunggu yang panjang, sementara penerbangan umrah langsung akan memangkas biaya dan waktu perjalanan. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat Aceh dapat menunaikan ibadah haji dan umrah dengan lebih mudah dan nyaman.
Ke depan, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang lebih erat antara Pemerintah Aceh dan BPH RI dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan spiritualitas masyarakat Aceh.
Dengan adanya dukungan dari BPH RI dan komitmen dari Pemerintah Aceh, diharapkan usulan penambahan kuota haji dan penerbangan umrah langsung dari Banda Aceh dapat segera terwujud, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Aceh yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah.