Gubernur Bali Gandeng 700 Babinsa Petakan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat
Gubernur Bali, Wayan Koster, berkolaborasi dengan 700 Babinsa TNI AD memetakan kebutuhan air bersih masyarakat Bali guna mengatasi permasalahan kekurangan air dan kerusakan lingkungan.

Gubernur Bali, Wayan Koster, telah mengambil langkah inovatif dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih yang dihadapi masyarakat Bali. Beliau menggandeng lebih dari 700 Babinsa TNI AD untuk melakukan pemetaan kebutuhan air di seluruh wilayah Bali. Langkah ini diambil setelah Gubernur Koster melihat langsung kontribusi nyata para Babinsa dalam penyediaan air bersih, pelestarian lingkungan, dan perbaikan rumah warga kurang mampu di tingkat desa.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Gubernur Koster terhadap penurunan ketersediaan air di Bali akibat pemanasan global, meskipun potensi sumber daya air di Bali sebenarnya cukup melimpah. Perbedaan karakteristik geografis di setiap daerah di Bali menyebabkan permasalahan air menjadi krusial; beberapa daerah memiliki sungai yang mengalir sepanjang tahun, sementara yang lain hanya musiman, bahkan ada yang terancam kering karena kurangnya perawatan dan pengelolaan yang buruk. Selain itu, kondisi topografi juga menyulitkan akses air bersih bagi sebagian masyarakat.
Keterlibatan Babinsa dalam program ini didasarkan pada pengalaman dan kinerja mereka di lapangan. Gubernur Koster mengakui kinerja riil para Babinsa dalam mengatasi masalah masyarakat di tingkat desa, terutama terkait air, kekeringan lahan pertanian, dan pelestarian hutan. Kerja sama ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan program prioritas kedaulatan pangan, yang selaras dengan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia terkait ketahanan pangan.
Pemetaan Kebutuhan Air Bersih di 636 Desa dan 80 Kelurahan
Dalam apel Babinsa di ISI Denpasar, Gubernur Koster secara langsung meminta para Babinsa untuk memetakan kebutuhan air di seluruh desa dan kelurahan di Bali. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data akurat dan terinci mengenai permasalahan air bersih di tingkat desa. Informasi ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis air bersih.
Pemetaan ini akan mencakup 636 desa dan 80 kelurahan, dengan fokus pada daerah-daerah terpencil yang paling membutuhkan bantuan. Selain permasalahan air, pemetaan juga akan mencakup rumah-rumah tidak layak huni dan lahan kering yang memerlukan penghijauan. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk merencanakan program-program intervensi yang tepat sasaran dan efektif.
Gubernur Koster juga telah berkomunikasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Maruli Simanjuntak, mengenai pelibatan Babinsa dalam pembangunan desa. Keterlibatan TNI dalam program ini diharapkan dapat mempercepat proses penyediaan air bersih dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Sinergi Pemerintah dan TNI untuk Kedaulatan Air
Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan TNI AD melalui para Babinsa ini merupakan contoh sinergi yang efektif dalam mengatasi permasalahan di tingkat akar rumput. Dengan memanfaatkan keakraban dan pengetahuan Babinsa tentang kondisi di lapangan, program pemetaan ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat dan komprehensif.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan air bersih bagi seluruh masyarakat Bali. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan ketahanan pangan dan menjaga kelestarian lingkungan. Penyediaan air bersih merupakan bagian penting dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Bali.
Dengan melibatkan Babinsa, program ini diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali. Data yang diperoleh dari pemetaan akan menjadi dasar perencanaan program yang tepat sasaran dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan air bersih di Bali.
Gubernur Koster berharap, dalam lima tahun ke depan, permasalahan air bersih di Bali dapat teratasi dengan baik berkat kerjasama yang solid antara pemerintah dan TNI.
"Dari situ melihat kebutuhan ini, saya harus berguru pada Pangdam Udayana, Danrem Wira Satya dan Babinsa karena riil sekali yang dikerjakannya," kata Gubernur Koster, menekankan pentingnya peran Babinsa dalam program ini.