Gubernur Bali Anggarkan Dana untuk Program Air Bersih TNI AD
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengalokasikan dana APBD Perubahan 2025 dan menggandeng CSR perusahaan untuk mendukung program TNI AD dalam menyediakan air bersih di 663 desa di Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, telah mengumumkan komitmennya untuk mendukung program ketahanan pangan dan penyediaan air bersih yang dijalankan oleh TNI Angkatan Darat (TNI AD) di desa-desa di Bali. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Koster di hadapan ratusan Babinsa di Denpasar pada Jumat lalu. Langkah ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah Bali dengan Kodam IX/Udayana dan Korem 163/Wira Satya untuk mengatasi permasalahan akses air bersih di sejumlah desa di Bali.
Koster menegaskan bahwa program ini merupakan tanggung jawab utama kepala daerah. Ia menyatakan, "Karena yang dikerjakan ini masalah kerakyatan yang menjadi tanggung jawab utama para kepala daerah terpilih, maka sebagaimana diarahkan KASAD Maruli Simanjuntak mulai tahun ini, kami akan menganggarkan dalam APBD perubahan tahun 2025 karena APBD sudah disahkan sebelum saya dilantik."
Meskipun belum merinci jumlah anggaran yang akan dialokasikan, Koster memastikan dana tersebut akan disalurkan kepada Kodam Udayana dan Korem Wira Satya untuk dikelola secara swakelola. Program ini ditargetkan untuk menjangkau desa-desa yang paling sulit mendapatkan akses air bersih di Bali, dengan rencana jangka panjang hingga tahun 2029.
Sumber Dana dan Kolaborasi
Selain dari APBD Perubahan 2025, Koster juga akan memanfaatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Bali. Ia berharap dana CSR ini dapat diberikan langsung kepada Pangdam atau Danrem agar penggunaannya lebih fleksibel dan tidak terbebani oleh proses tender. Lebih lanjut, Koster juga akan mengajak Walikota dan Bupati se-Bali untuk turut berkontribusi dalam pendanaan program ini.
Koster menekankan pentingnya kolaborasi dan kontribusi semua pihak. Ia mengungkapkan rasa malunya jika program kesejahteraan masyarakat yang sangat penting ini hanya dibiayai melalui dana gotong royong dari anggota TNI. "Setiap yang punya wilayah harus kontribusi, malu sama TNI kerjanya ngurusin rakyat, kita yang dipilih rakyat malu kita sama TNI. Kita segera programkan, dalam lima tahun ke depan. Kalau bisa 636 desa di 2029 tuntas," tegasnya.
Program ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dicanangkan Koster di periode kedua kepemimpinannya. Visi ini menekankan pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru, dengan salah satu prioritasnya adalah kedaulatan pangan dan penyediaan air bersih. Pemerintah Provinsi Bali menyadari bahwa upaya ini membutuhkan sinergi antar instansi, sehingga Koster berencana untuk turun langsung ke desa-desa bersama Bupati, Danrem, dan Dandim untuk memantau dan membantu masyarakat.
Rincian Program dan Target
Program penyediaan air bersih ini menargetkan 663 desa di Bali. Data desa-desa yang akan menjadi prioritas masih dalam proses penyusunan dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat untuk perencanaan program tahun 2025-2029. Prioritas diberikan kepada desa-desa yang mengalami kesulitan akses air bersih. Proses penyaluran dana akan dilakukan secara bertahap.
Keterlibatan TNI AD dalam program ini menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung program pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Bali, khususnya dalam hal akses terhadap sumber daya air bersih yang merupakan kebutuhan dasar manusia.
Dengan adanya komitmen dari Gubernur Bali dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan program penyediaan air bersih ini dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan, sehingga masyarakat Bali dapat menikmati akses air bersih yang layak.